b. Sampel : Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan memilih 30 petani kelapa sawit dari berbagai desa, 10 pejabat pemerintah daerah yang terlibat dalam kebijakan pengelolaan perkebunan dan 5 perwakilan dari LSM yang berfokus pada keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara : Wawancara mendalam dengan petani, pejabat pemerintah, dan perwakilan LSM untuk menggali pandangan dan pengalaman mereka terkait pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan.
b. Kuesioner : Kuesioner disebarkan kepada petani untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang partisipasi mereka dalam program pemerintah, efektivitas kebijakan, dan adopsi teknologi.
c. Studi Dokumentasi : Mengumpulkan data dari dokumen resmi pemerintah daerah, laporan kebijakan, dan penelitian terkait pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan.
5. Analisis Data
a. Analisis Kualitatif : Data dari wawancara dan studi dokumentasi dianalisis menggunakan metode analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang berkaitan dengan peran pemerintah daerah dan tantangan yang dihadapi.
b. Analisis Kuantitatif : Data kuantitatif dari kuesioner dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik responden dan mengukur efektivitas kebijakan yang diterapkan.
6. Validitas dan Reliabilitas
a. Triangulasi Data : Menggunakan triangulasi antara data kualitatif dan kuantitatif untuk meningkatkan validitas temuan.
b. Uji Reliabilitas : Kuesioner akan diuji coba terlebih dahulu kepada sekelompok kecil responden untuk memastikan konsistensi dan kejelasan pertanyaan.