Kerangka pikir ini menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Kerangka ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pengelolaan serta tantangan yang dihadapi pemerintah daerah.
   Berikut adalah indikator yang dapat digunakan dalam kerangka pikir untuk penelitian tentang "Peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan" :
1. Kebijakan Keberlanjutan.
    Jumlah dan kualitas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah terkait pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan. Menurut Mardikanto (2019), kebijakan yang efektif merupakan kunci untuk mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan).
2. Tingkat Deforestasi
    Persentase perubahan tutupan lahan akibat perluasan perkebunan kelapa sawit. Sayer et al. (2017) menyatakan bahwa pengurangan deforestasi merupakan salah satu tujuan utama dalam pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.
3. Penyelesaian Konflik Agraria
    Jumlah kasus konflik agraria yang diselesaikan dan durasi penyelesaiannya. Rachman et al. (2021) menekankan pentingnya penyelesaian konflik untuk mencegah ketegangan dan meningkatkan hubungan antara pihak-pihak yang terlibat.
4. Adopsi Teknologi Pertanian
   Tingkat penggunaan teknologi modern (seperti GIS) dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Menurut Jelsma et al. (2019), penerapan teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan.
5. Partisipasi Masyarakat