4. Adopsi Teknologi Pertanian
    Adopsi teknologi pertanian yang inovatif, seperti pemanfaatan sistem pertanian presisi dan praktik agroforestri, dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan perkebunan kelapa sawit. Kendala dalam adopsi teknologi ini masih ada, termasuk kurangnya pengetahuan dan akses terhadap pelatihan yang memadai. Program pelatihan yang melibatkan lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat membantu meningkatkan pemahaman petani tentang teknologi baru dan manfaatnya. Dengan meningkatkan adopsi teknologi, diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
5. Partisipasi Masyarakat
    Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kelapa sawit sangat penting untuk menciptakan keputusan yang adil dan berkelanjutan. Pada praktiknya, masyarakat sering kali tidak terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka. Kurangnya forum yang efektif untuk dialog dan ketidakjelasan peran masyarakat dalam proses kebijakan menjadi hambatan besar. Dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah dapat memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan lebih responsif terhadap kebutuhan lokal dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya alam.
6. Efektivitas Program PSR
   Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan kebun sawit rakyat. Program ini memiliki potensi untuk membawa perubahan positif, evaluasi terhadap pelaksanaan dan dampaknya perlu dilakukan. Beberapa tantangan yang dihadapi termasuk keterbatasan akses petani terhadap teknologi baru, serta kurangnya dukungan dalam bentuk pendanaan dan pelatihan. Untuk meningkatkan efektivitas program PSR, kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi masyarakat sipil diperlukan. Melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani dan ekosistem.
   Pembahasan di atas memberikan wawasan mengenai isu-isu yang dihadapi dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mesuji dan menekankan perlunya pendekatan yang lebih terintegrasi dan kolaboratif untuk mencapai keberlanjutan.
10. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
    Peran pemerintah daerah dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Mesuji tahun 2023 sangat krusial dalam mendukung pembangunan sektor perkebunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pemerintah daerah berperan dalam merumuskan kebijakan lokal, mengawasi implementasi praktik pertanian berkelanjutan, serta memastikan sinergi antara para pemangku kepentingan, seperti petani, perusahaan, dan lembaga masyarakat. Program-program yang dilakukan seperti pelatihan teknis, akses terhadap teknologi ramah lingkungan, serta peremajaan perkebunan sawit turut memperkuat keberlanjutan sektor ini. Namun, tantangan seperti kurangnya koordinasi antar sektor dan terbatasnya sumber daya perlu diatasi untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
b. Saran