Kesenjangan pendidikan: Akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas dapat menghasilkan kesenjangan pengetahuan dan keterampilan antara individu. Kurangnya peluang pendidikan yang setara dapat membatasi pilihan dan prospek individu, yang dapat mendorong mereka ke dalam jalur kejahatan.
Kegagalan sistem keadilan pidana: Kurangnya keadilan dalam sistem hukum dapat menciptakan rasa ketidakpercayaan terhadap otoritas dan lembaga penegak hukum. Ketidakadilan ini dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap kepatuhan hukum dan memicu perilaku kriminal.
Lingkungan fisik yang tidak aman: Lingkungan fisik yang kurang aman, seperti daerah dengan tingkat kejahatan tinggi, dapat menciptakan kondisi yang mempermudah terjadinya kejahatan. Kurangnya penerangan, kurangnya pengawasan, dan keberadaan kelompok-kelompok kriminal dapat meningkatkan risiko kejahatan.
Kekerasan dan ketidakstabilan dalam keluarga: Pola kekerasan dan ketidakstabilan dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan perilaku individu. Lingkungan keluarga yang disfungsional atau penuh kekerasan fisik atau emosional dapat meningkatkan risiko individu untuk terlibat dalam perilaku kriminal di kemudian hari.
Budaya yang mempromosikan kekerasan: Budaya yang memperkuat norma-norma yang mendukung kekerasan, seperti glorifikasi kekerasan dalam media atau masyarakat yang menerima kekerasan sebagai cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik, dapat mempengaruhi perilaku individu dan meningkatkan risiko terjadinya kejahatan.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor struktural ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dan saling mempengaruhi. Mengatasi kejahatan memerlukan pendekatan holistik yang mencakup intervensi di berbagai level, mulai dari individu hingga sistem sosial dan ekonomi secara keseluruhan.
Contoh kejahatan struktural
Kejahatan struktural merujuk pada jenis kejahatan yang muncul akibat ketidakadilan sosial, ketimpangan kekuasaan, dan struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Berikut ini adalah beberapa contoh kejahatan struktural:
Korupsi: Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik oleh pejabat atau individu yang berada di posisi kekuatan untuk keuntungan pribadi. Hal ini terjadi ketika sumber daya dan akses terhadap kekuasaan digunakan untuk memperoleh manfaat pribadi, dan dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Kejahatan lingkungan: Kejahatan lingkungan terjadi ketika sumber daya alam dieksploitasi secara ilegal atau merusak lingkungan secara sistematis. Contohnya termasuk pencurian kayu ilegal, penangkapan ikan secara berlebihan, pembuangan limbah berbahaya secara ilegal, atau aktivitas pertambangan yang tidak berwawasan lingkungan.
Penipuan keuangan: Penipuan keuangan melibatkan tindakan menipu untuk memperoleh keuntungan finansial secara ilegal. Contohnya termasuk skema ponzi, pencucian uang, penipuan asuransi, atau manipulasi pasar saham.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!