Mohon tunggu...
Jidan SyofiArdana
Jidan SyofiArdana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NAMA : Jidan Syofi Ardana NIM : 41521010190 Fakultas: Ilmu Komputer DOSEN : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Pemikiran Teori Panopticon Jeremy Bentham dan Teori Strukturasi Anthony Giddens

31 Mei 2023   22:59 Diperbarui: 31 Mei 2023   23:09 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendapat-pendapat di atas mewakili beberapa pandangan yang berbeda tentang aplikasi pemikiran Panopticon Jeremy Bentham. Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan terhadap Panopticon dapat beragam dan bergantung pada perspektif dan konteks masing-masing ahli.

MENGAPA JEREMY BENTHAM MEMBUAT TEORI PANOPTICON ?

Jeremy Bentham mengembangkan teori Panopticon dengan tujuan untuk menciptakan sebuah model penjara yang efisien dan efektif dalam menjaga keamanan dan mengurangi kejahatan. Dia percaya bahwa dengan menggunakan desain arsitektur yang khusus, sistem pengawasan yang terpusat, dan perasaan konstan dari individu bahwa mereka selalu terpantau, Panopticon dapat mencapai pengendalian yang optimal terhadap para narapidana.

Bentham mendasarkan teorinya pada pandangan utilitarianisme yang dia anut, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat dianggap sebagai tujuan utama. Menurutnya, dengan memberikan kepastian bahwa setiap tindakan akan diamati dan diawasi, individu akan merasa terancam oleh kemungkinan penangkapan dan hukuman, sehingga mencegah mereka melakukan tindakan kriminal.

Bentham juga melihat potensi aplikasi Panopticon di luar konteks penjara. Dia berpendapat bahwa prinsip pengawasan dan pemantauan yang terkandung dalam Panopticon dapat diterapkan pada institusi pendidikan, pabrik, rumah sakit, dan bahkan masyarakat umum. Dia percaya bahwa pengawasan yang terus-menerus dapat menciptakan disiplin dan menghasilkan individu yang lebih taat terhadap aturan dan norma.

Dalam hal ini, motivasi utama Jeremy Bentham dalam menciptakan teori Panopticon adalah untuk mencapai kontrol sosial dan mengurangi kejahatan melalui pemantauan dan pengawasan yang intensif. Meskipun Panopticon belum pernah dibangun dalam bentuk fisik yang lengkap, konsep dan prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Bentham tetap menjadi subjek studi dan analisis yang relevan dalam bidang filsafat, sosiologi, dan teori sosial.

BAGAIMANA IMPLEMENTASI KONSEP PANOPTICON TERHADAP MASA KINI ? BESERTA KASUSNYA .

Implementasi konsep Panopticon dalam konteks masa kini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam penggunaan teknologi pemantauan dan pengumpulan data. Berikut adalah beberapa contoh implementasi konsep Panopticon dalam masa kini, beserta kasus yang terkait:

  1. Pengawasan Pemerintah dan Keamanan Nasional:

    • Kasus: Program Mata-Mata Elektronik oleh NSA (National Security Agency) di Amerika Serikat. Program ini melibatkan pemantauan massal terhadap komunikasi elektronik seperti telepon dan internet untuk tujuan keamanan nasional.
    • Kasus: Sistem Pengawasan Massal di Tiongkok, Pemerintah Tiongkok telah dikritik karena menerapkan sistem pengawasan massal yang melibatkan penggunaan teknologi seperti kamera CCTV, pengenalan wajah, dan pengumpulan data pribadi dalam skala yang luas. Beberapa contoh termasuk sistem pengawasan di wilayah Xinjiang yang ditujukan untuk memantau dan mengendalikan minoritas Uighur, serta sistem "Social Credit Score" yang melacak perilaku warga negara dan memberikan poin berdasarkan kepatuhan terhadap aturan pemerintah.
  2. Pengawasan di Tempat Kerja:

    • Kasus: Penggunaan kamera CCTV dan pemantauan elektronik lainnya di tempat kerja untuk memantau aktivitas karyawan. Contohnya adalah sistem pengawasan elektronik yang digunakan oleh perusahaan ritel untuk mengawasi karyawan dan mencegah kecurangan.
  3. Pengawasan dan Privasi Online:

    • Kasus: Pengumpulan data pengguna oleh perusahaan teknologi besar seperti Facebook dan Google. Mereka menggunakan teknologi pelacakan dan analisis data untuk mengumpulkan informasi pribadi pengguna guna memperoleh keuntungan komersial.
  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun