Langkah terakhir adalah mengasosiasikan tanda-tanda dengan interpretasi yang tepat. Interpretasi adalah proses di mana pembaca atau penerima pesan menghubungkan signifier dengan signified yang sesuai. Dalam hal ini, kita perlu mencari makna yang terkandung dalam iklan tersebut dan bagaimana makna tersebut terhubung dengan konteks sosial dan budaya di mana iklan tersebut ditayangkan.Â
Sebagai contoh, kita dapat menggunakan pendekatan semiotika untuk menganalisis sebuah iklan televisi. Iklan tersebut berisi gambar seorang wanita yang sedang tersenyum dan memegang produk kecantikan. Langkah pertama adalah mengidentifikasi tanda-tanda dalam iklan tersebut, yaitu gambar wanita yang tersenyum dan memegang produk kecantikan.
Dalam contoh iklan di atas, kita dapat menginterpretasikan bahwa iklan tersebut bertujuan untuk mengajak wanita untuk menggunakan produk kecantikan tersebut agar dapat menjadi lebih cantik dan menarik. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan konteks sosial dan budaya di mana iklan tersebut ditayangkan, misalnya nilai-nilai kecantikan yang berbeda-beda di setiap budaya atau norma sosial terkait penampilan fisik yang mungkin dapat memengaruhi cara interpretasi kita terhadap iklan tersebut.
Beberapa ahli telah mengemukakan pendapat mereka tentang cara memahami komunikasi dengan pendekatan semiotika. Berikut ini adalah beberapa pendapat dari ahli tersebut:
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure adalah seorang ahli bahasa dan filsuf asal Swiss yang dianggap sebagai bapak pendiri semiotika modern. Dia mengembangkan teori tentang struktur bahasa dan memperkenalkan konsep dasar dalam semiotika, seperti signifier, signified, dan sign.
Menurut Saussure, bahasa adalah sistem tanda yang terdiri dari signifier (bentuk fisik atau representasi konkret dari tanda) dan signified (makna atau konsep yang direpresentasikan oleh tanda tersebut). Setiap bahasa memiliki aturan atau struktur yang terdiri dari unit-unit tanda, seperti kata-kata, frasa, dan kalimat, yang digunakan untuk merepresentasikan makna tertentu. Bahasa tidak hanya digunakan untuk mengkomunikasikan makna secara harfiah, tetapi juga melalui penggunaan metafora, simbol, dan lain sebagainya.
Pendekatan semiotika Saussure juga menekankan pentingnya konteks dalam memahami tanda. Menurutnya, makna dari tanda ditentukan oleh hubungannya dengan tanda-tanda lain dalam sistem. Sebagai contoh, kata "anak" memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteksnya, apakah itu dalam konteks keluarga, pendidikan, atau sosial.
Dalam pendekatan semiotika Saussure, komunikasi dipandang sebagai pertukaran tanda antara pengirim dan penerima pesan. Pengirim menghasilkan pesan dalam bentuk tanda-tanda yang kemudian diinterpretasikan oleh penerima pesan. Interpretasi ini tergantung pada pemahaman penerima pesan terhadap tanda tersebut, yang dapat dipengaruhi oleh konteks dan pengalaman pribadi mereka.
Dalam kesimpulannya, menurut Saussure, semiotika membantu kita memahami bagaimana tanda digunakan dalam bahasa dan komunikasi, dan bagaimana makna ditentukan oleh konteks dan hubungan dengan tanda-tanda lain dalam sistem.
Roland Barthes
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!