Pelatihan ini mengajarkan mereka bagaimana cara bertindak dengan bijak, adil, dan transparan. Dengan demikian, mereka dapat lebih mudah menghindari perilaku koruptif yang merugikan negara dan masyarakat.
Selain itu, pelatihan kebatinan untuk pejabat publik juga bisa mengajarkan pentingnya empati dan keadilan dalam membuat keputusan. Dalam praktik kebatinan, individu diajarkan untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan pribadi tetapi juga untuk memperhatikan kesejahteraan orang lain. Dengan cara ini, pejabat publik akan lebih mudah untuk menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi mereka.
Praktik Ngelmu Laku di Lingkungan Kerja
Selain pendidikan formal dan pelatihan, praktik kebatinan yang disebut ngelmu laku sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan kerja. Ngelmu laku mengajarkan individu untuk terus-menerus melakukan introspeksi dan pengendalian diri agar setiap tindakan dan keputusan yang diambil selalu selaras dengan nilai-nilai moral dan spiritual yang tinggi.Â
Dalam konteks ini, pejabat publik dan individu yang bekerja di sektor publik memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang mereka buat tidak merugikan orang banyak atau memperburuk ketimpangan sosial.
Introspeksi Harian untuk Mengevaluasi Keputusan
Salah satu langkah pertama dalam ngelmu laku adalah melakukan introspeksi harian. Setiap individu yang memegang jabatan penting, baik di pemerintahan, lembaga pendidikan, maupun sektor swasta, perlu untuk merenungkan apakah keputusan-keputusan yang mereka buat telah sesuai dengan prinsip moral yang mereka anut.
 Dalam introspeksi ini, seorang pemimpin harus bisa menilai apakah keputusannya menguntungkan masyarakat luas, ataukah justru memberikan dampak negatif terhadap kelompok tertentu. Hal ini akan membantu mereka untuk menjaga integritas dan menghindari tindakan-tindakan yang bisa menciptakan kesenjangan atau bahkan merusak kepercayaan masyarakat.
Introspeksi juga melibatkan pemahaman diri yang lebih dalam mengenai dorongan atau motivasi yang ada dalam diri seseorang. Apakah keputusan yang diambil semata-mata didorong oleh kepentingan pribadi atau ada kepentingan yang lebih besar dan bermakna bagi banyak orang? Proses introspeksi yang terus-menerus akan mendorong individu untuk berpegang teguh pada prinsip moral dan menghindari godaan-godaan yang berpotensi merusak integritas.
Meningkatkan Empati Melalui Pelatihan Spiritual
Selain introspeksi, ngelmu laku juga mencakup peningkatan empati terhadap orang lain, yang dapat diperoleh melalui pelatihan spiritual. Dalam konteks kebatinan, empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, dan ini sangat penting dalam pengambilan keputusan yang adil dan bijaksana.Â
Dengan empati, pejabat publik atau individu yang memiliki posisi penting akan lebih sensitif terhadap dampak dari keputusan mereka terhadap masyarakat.