Mohon tunggu...
Jelita Srinita
Jelita Srinita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perjuangan Slamet Riyadi

10 November 2021   13:07 Diperbarui: 10 November 2021   13:09 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan September 1948, Slamet mendapat promosi dan diberi tanggung jawab atas empat batalion tentara dan satu batalion tentara pelajar. Dua bulan setelahnya, Belanda melancarkan serangan kedua. Meskipun Slamet Riyadi dan pasukannya melancarkan serangan terhadap tentara Belanda yang berupaya menghampiri Solo menempuh Klaten, tentara Belanda akhir -- akhirnya sukses memasuki kota. Slamet menerapkan kebijakan "berpencar dan menaklukkan" dalam melawan Belanda. 

 " Kita tidak boleh diam saja, belanda akan segera memasuki ibu kota kita karena itu kita harus bersiap -- siap untuk melawan Belanda, siapkan semua senjata yang kalian miliki dan siapkan tenaga kalian untuk melawannya, sekarang kalian berpencar untuk menaklukkan Belanda dengan cepat di berbagai titik dan daerah ibu kota ini!" ucap Slamet kepada pasukannya. 

Tujuan utama serangan itu ialah untuk mencapai kedudukan yang baik sebelum gencatan senjata berlaku. Disamping itu, serangan umum terhadap kota Solo juga bertujuan untuk menunjukkan kepada musuh bahwasannya para gerilyawan bukan saja pandai di dalam mentrapkan aksi-aksi gerilya dengan prinsip menyerang dan segera menghilang kemudian menjadi satu dengan rakyat, namun juga mampu mengadakan serangan frontal dan liniar untuk menduduki suatu daerah tertentu, dan berani menghadapi gempuran musuh yang menggunakan pasukan kavaleri dan serangan senjata berat.

Serangan umum terhadap kota Solo dilakukan dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama dari tanggal 7 sampai dengan 9 Agustus 1949, dan gelombang kedua pada tanggal 10 Agustus 1949. Serangan ini sesuah dengan arahan dan perintahnya, selaku Komandan Wehkreise I sekaligus pimpinan Komando Pertempuran Panembahan Senopati/Brigade V Divisi II, serangan ini juga dipimpim langsung oleh Slamet, dengan semua kecakapan Slamet Riyadi letnan Kolonel  Slamet Rijadi memerintahkan pasukannya untuk mengepung Solo dari empat jurusan. Sejak pagi buta para gerilyawan dengan beragam persenjataan yang dimiliki telah di perintahkan untuk pergi menyusup masuk kedalam kota dan menyebar.

"Bawa senjata kalian masing -- masing, dan berpencarlah ke segala arah, menyusuplah ke dalam kota dan jangan sampai Belanda melihat kalian. Setelah kalian berada di dalam kota serang pasukan Belanda dengan sekuat tenaga kalian dan perjuangkanlah negara ini!" ucap Slamet kepada pasukannya. 

" Siap komandan! Tapi, bagaimana jika Belanda melihat kami? Apa yang harus kami lakukan?", 

 "Serang saja mereka, jangan sampai ada Belanda yang melapor kepada pasukannya" jawab Slamet, 

"Kenapa bila Belanda tahu?", 

"Jika pasukan Belanda tahu itu namanya bukan menyusup, jika begitu caranya kita serang saja langsung tanpa harus menyusup kedalam kota" ucap Slamet, 

"Siap komandan laksanakan!" semua pasukannya mengerti akan perintah sang komandan. Lalu semua pasukan Slamet Riyadi pergi menyusup kedalam kota, dan pasukannya berhasil masuk ke kota lalu melakukan penyerangan kepada pasukan Belanda.

 Serangan yang dilancarkan tanggal 7 Agustus 1949 cukup mengagetkan pasukan Belanda, karena setelah itu Belanda mengerahkan kekuatannya baik di udara maupun persenjataan daratnya untuk membalas serangan. Komandan pasukan Belanda mulai cemas karena serangan yang dilakukan oleh pasukan Slamet Riyadi terhadap pasukannya, ia takut kalau pasukannya akan kalah terhadap pasukan Slamet Riyadi. Ia ketar ketir melihat pasukannya juga yang ikut merasa takut, ia mulai memerintahkan pasukannya untuk bersiap melakukan perlawanan dari serangan yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun