Mohon tunggu...
Jeko Spastyono
Jeko Spastyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Black and White aren't colours. They are just some background. Please, do walk out from them and splash your own dyes. Don't worry about stinting it. Because an artist never worries about tainting the background."

Be crazily LAZY.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cripple Magus Ch2, Another World, Another Family, The Same Fate

14 September 2021   11:03 Diperbarui: 14 September 2021   11:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'MARTIAN!!! Aku harap kita tidak akan bertemu lagi! Jika semesta mengizinkan kita untuk bertemu lagi, aku bersumpah akan mencabik-cabik mulutmu itu!

Haruskah kau membuat kematiaan kakakmu layaknya acara badut! Memang benar bahwa aku undecided dalam mengambil keputusan dan memang benar bahwa aku masih belum bisa untuk membunuh seseorang! Tapi bukan berarti kau dapat membuat kehidupan yang telah kujalani layaknya BADUT! Dasar Sial!!!' roh dari Bertrand yang sangat kesal bergeliar-geliat penuh amarah.

Setelah roh dari Bertrand mengeluarkan segala unek-uneknya tentang
Martian, Bertrand mulai tersadar tentang dirinya yang masih bisa untuk berfikir.

'Bukankah kepalaku ditembak oleh adik sialan itu? Tapi kenapa aku masih bisa berfikir? 

Apa dikematian manusia masih memiliki pikiran? Atau karena Martian sekali lagi membuat drama untuk membuatku layaknya badut?' Bertrand yang bingung dengan kondisinya ini berpikir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi.

'Bila benar aku telah mati, lalu apakah orang mati hanya bisa berpikir dan tak bisa menggerakan badan atau melihat sekitar?' kondisi Bertrand saat ini benar-benar aneh, karena tak mungkin manusia yang mati masih dapat berpikir tetapi disisi lain bila ia masih hidup tempat ia berada terlalu aneh dan bahkan tubunhnya tak dapat digerakan. 

'Tempat ini terlalu gelap dan aku tak bisa merakan tubuhku. Namun aku merasa bahwa aku masih memiliki tubuh, hanya saja tubuh ini tak bisa digerakan! Ada apa ini?' keadaan yang tak lazim membuat Bertrand makin gelisah.

'Apa Martian memasukan otak milik-ku kedalam robot? Orang lain tak mungkin dapat melakukannya, tapi Martian pasti bisa! APA DIA SUDAH GILA!' kegelelisahan yang berubah menjadi dilemma membuat Bertrand memerlukan jalan keluar, dan amarah terhadap Martian adalah salah satu jalan terbaik yang dapat ia lakukan. 

Karena terkadang bila kita takut akan sesuatu hal, jalan terbaik yang dapat kita lakukan adalah membuat kepala kita tak memikiran hal yang kita takutkan dan memenuhi kepala kita dengan pemikiran layaknya kemarahan pada orang lain, sekalipun kemarah ini karena hal sepele. 

Dan inilah yang dilakukan Bertrand saat ini, dimana ia mulai mengingat segala hal buruk yang dilakukan oleh Martian. Mulai dari dia yang menembak kepala, cripple carnival, pembunuhan Asof, hingga perbuatan buruk yang dilakukan Mighty_lilBro dulu, dan Bertrand bahkan menginat hal terburuk yang dilakukan Martian kecil di panti asuhan saat dia datang bersama Maria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun