Mohon tunggu...
Jeko Spastyono
Jeko Spastyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - "Black and White aren't colours. They are just some background. Please, do walk out from them and splash your own dyes. Don't worry about stinting it. Because an artist never worries about tainting the background."

Be crazily LAZY.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cripple Magus Ch2, Another World, Another Family, The Same Fate

14 September 2021   11:03 Diperbarui: 14 September 2021   11:11 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria muda pertama berambut rapih berwana coklat dan ia memiliki jenggot pendek coklat lebat didagunya. Dia berpakaiaan layaknya bangsawan eropa di renaissance dengan warna biru laut tua.

Sedangkan muda satunya mengenakan pakaian layaknya seragam, sepertinya dia adalah seorang pelayan dari pria muda pertama.

Sedangkan untuk ketiga wanita mereka memakai jubah putih dengan beberapa symbol layaknya salib, mungkin mereka berasal dari gereja? Dua diantara mereka masihlah muda kemungkinan berumur 20 tahunan. Namun salah satu wanita terlihat sangat tua dengan banyaknya kerutan pada wajahnya.

Kedua wanita muda mengangkat tubuh Bertrand, mendekatkan tubuhnya kesebuah meja yang telah di dasari kain wool.

'Mau dibawa kemana aku! Apa aku akan dimakan para raksasa ini?' Bertrand yang ketakutan berusaha menggeliatkan tubuhnya, namun ia tak bisa merasakan tubuhnya merespon perintahnya.

Namun ketakutan Bertrand beherti seketika disaat ia melihat kedua tangan dari wanita tua atau bisa dikatakan nenek-nenek ini! Dikedua tangan nenek ini terdapat dua macam bola energi, ditangan kirinya ada aura hitam kegelapan yang berputar mengelilingi telapak tangan sang nenek layaknya asteroid yang mengelilingi planet. Sedangkan tingan kanan dari sang nenek bola-bola kecil cahaya juga menyelimuti tangan kanan-nya, cahaya terang yang dihasilkan oleh bola-bola cahaya ini entah kenapa terasa sangat familiar bagi Bertrand.

'Apa itu Teknologi baru? Siapa para raksasa ini? Dan untuk apa kedua tangan nenek ini? Tunggu dulu.. sepertinya tangan itu mendekat padaku lagi!' pemikiran Bertrand berhenti dikarenkan nenek tua berjubah putih menedekatkan tangan kanan dengan cahaya sangat terang kewajahnya.

'Aarrrrrggg terlalu terang! Apa sebeenarnya yang wanita tua ini lakukan?' cahaya terang dari tangan nenek ini bertahan cukup lama diatas wajah Bertrand dan hampir memanggang matanya.

Beberapa saat berlalu dan nenek tua ini menarik tangan kananya sebelum akhirnya meletakan tangan kirinya yang penuh asteroid dan sangat gelap ketubuh bagian kiri. Pada angle posisi ini Bertrand dapat melihat jelas siluette dari tangan sang nenek, dimana nenek ini tak memakai apa-apa untuk membentuk cahaya ataupun hawa kegelapan yang menyelimuti kedua tangannya.

'SIHIR! Sangat jelas bahwa ini adalah sihir! Dimana aku sebenarnya? Apakah aku berada di dunia harry potter?' Bertrand makin panik dengan berbagai keabsudtan yang timbul setelah Martian menembak kepalanya.

Nenek penyihir ini melakukan beberapa kali pergantian tangan dari Cahaya ke kegelapan dan sebaliknya, sebelum akhirnya mengelengkan kepala kepada pria muda berjenggot coklat. Betrand samar-samar mendengar pembicaraan diantara keduanya, namun ia sungguh tak mengerti bahasa yang para raksasa ini gunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun