Mohon tunggu...
Jefara Saputra
Jefara Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional

20 Januari 2025   08:45 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:45 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

siswa-siswa lainnya. Keberadaan siswa-siswa yang memiliki gangguan emosi dan perilaku

juga mendapatkan respon sosial dari warga sekolah yang kurang tepat karena karakteristik

yang dimiliki. Salah satu respon dari teman di sekolah yaitu tidak diterima dalam kelompok

sebaya (Sari, 2015).

Siswa-siswa yang memiliki gangguan emosi dan perilaku memiliki kegagalan

akademik ditunjukkan dengan hasil belajar yang rendah bahkan terdapat kasus siswa yang

dikeluarkan dari sekolah (Vaughn & Bos, 2009; Colomer et al., 2017; Downs et al., 2019; Ennis

et al., 2012; Lane, 2007; Zolkoski, 2019). Defisit pada bidang matematika dan kegagalan dalam

membaca memiliki hubungan dengan perilaku tidak sesuai dengan norma yang berlaku di

lingkungannya (Ennis et al., 2012). Siswa dengan gangguan emosi dan perilaku menunjukkan

kendala yang beragam dalam belajar yang dimanifestasikan dalam bentuk perilaku tidak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun