Mohon tunggu...
Ari da Kedes
Ari da Kedes Mohon Tunggu... Editor - Pelajar perenial

gemar membaca dan menulis berbagai macam tulisan, bereksperimen dengan bahasa dan tulisan untuk menghasilkan suatu karya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kabur

21 Januari 2025   02:11 Diperbarui: 21 Januari 2025   02:11 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"001" membuka tangannya yang menggenggam erat serpihan itu. Hilang. Tanpa jejak.

"Pegawai swasta" tersenyum licik, "Jadi ... ini rencananya ..."

WUuUuUuuuuUUuuUuuUuuuung.

RA-TA-TA-TA-TA-TA.

Tarik napas. Buang. Tarik napas. Buang.

"001" mendengar langkah deras tahanan ribut itu berhenti seketika, mengikuti paduan suara senapan dan suatu bruk samar-samar, hantaman badan lumpuh memukul lantai beton.

Ia membuka mulutnya, bergumam kepada dirinya sendiri, membalas tahanan ribut yang tidak lagi dapat mendengarnya atau membalasnya.

"Kebebasan itu hampa. Kebebasan itu ilusi. Hidup dan mati bagimu hanya permainan bagi mereka."

Tap. Tap. Tap.

"Itu, kamu lihat? Ada tombol darurat di ujung ruangan, kalau kamu bisa memukul tombol itu -- dengan ... sesuatu, penjara ini akan masuk ke mode panik; sel-sel akan terbuka. Nah, aku sudah mengambil ini ..." "pegawai swasta" menunjukkan kartu akses, "tapi sepertinya aksesnya terbatas, hanya bisa dari koridor sel kita sampai ke ruangan kedap suara itu, yang dipakai untuk menyiks...ah interogasi. Ck. Sepertinya kuambil dari petugas spesialis interogasi. Hmhm ... tapi aku sudah mencuri pandang denah penjara ini sebelumnya, dan ruangan di sampingnya adalah gudang perkakas. Tidak masalah, hanya penundaan minor."

"001" merasa "pegawai swasta" banyak berbicara. Namun, cukup andal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun