"Selamat siang temen temen mahasiswa, selamat siang para pedangang, selamat siang warga ibu kota dan selamat siang Rakyat Indonesia... dalam beberapa hari lalu kita diberikan berita yang sangat tidak mengenakan bagi kita semua... apa itu... Kenaikan bbm (seru dari seluruh rang yang hadir di mimbar bebeas) ya betul Kenaikan BBm... dengan ini kami mahasiswa Indonesia bersatu padu untuk menolak kebijakan yang merugikan kita semua, merugikan Rakyat Indonesia. Dampak dari kenaikan BBM maka berdampak pula pada kenaikan bahan pokok, yang memang sebelum BBM naik seluruh harga sembako sudak melambung tinggi akibat krisis ekonomi. Jangan biarkan Harga BBM ini naik .... Setuju kawan kawan hari ini Kita bersama Rakyat Indonesia Menolak Kenaikan BBM.... Dan kita gulingkan Orde yang selama 32 tahun menyengsarakan kita ? secara serempak seluruh orang yang hadir mengatakan SETUJU.....
Ah ini gila ....... Tanpa disadar saat gw orasi ternyata gadis itu memperhatikan orasi gue dengan begitu semangat dan saat mat ague tertuju ke dia ternayata dia tersenyum ohhhh tuhaaaan ingin rasanya berkenalan dengannya....
Hari semakin sore matahari mulai menurunkan tensinya.... Seluruh orang yang hadir semakain bersemangat untuk tetep mengikuti beberapa orasi... taka da satupun yang beranjak dari lapangan mimbar bebas... waktu sudah menunjukan jam 4 sore, diluar pagar kampus mulai Nampak beberapa pasukan PHH (pasukan anti huru hara) mulai berdatangan, wajah wajah asing nan tegap mulai hadir dibarisan peserta mimbar bebas, polisi saat itu sudah mulai sibuk menggunakan hady talkinya... akan tetapi kami didalam kampus tak beranjak sedikitpun, dan taka da satupun yang merasakan ketakutan akan kehadiran mereka. Bahkan orasi mimbar bebas makin provokativ dan suasana didalam lapangan semakin memanas, lagu lagu perjungan mulai dikumandangkan dan seluruh peserta mimbar bebas bernyanyi lantang tak memancarkan ketakutan.
1 jam berlalu suasana panas tersebut berlangsung, mulailah datang pasukan bermotor dari pasukan PHH dan mulai meraung raung didepan kampus, pintu kampus pun ditutup oleh inisiatif mahasiswa dan mulai di gembok oleh pihak security kampus agar apparat keamanan tak dapat masuk kedalam tetorial Universitas, karena memang ada undang undangnya apparat keamanan ABRI dan Polisi dilrang emmasuki Kawasan kampus dengan menggunakn seragam. Suasana makin memanas karena pihak Abri dan Polisi mulai melakukan provokasi dengan nyanyial yel el khas mereka dan terikan terikan provokasi beberapa mahasiswi kami evakuasi kedalam kampus untuk mengamankan mereka. Saat gue melakukan evakuasi untuk beberapa temen temen mahasiswi tiba tiba ada yang menepuk punggung gue, dengan suara yang sangat halus nan merdu hmmm ternyata bidadari dari khayangan yang mencoba menyapa gue.
Bang Ambon.... Kenalin bang nama aku Gladis anak Informatika semester 2 (pantes gue ga pernah tau ternyata beda Gedung fakultas gue ama dia)
Ow... iya gmana Gladis ada yang bisa dibantu
Ga kok bang... aku Cuma mau nanya ... aman kan bang kondisinya ?
Tenang aja dis gue rasa aman kok, jangan takut kan ada abang disamping Gladis
Ah... abang bisa aja, kaya mau ngelindungin Gladis aja
Waduh .... Gue langsung deg deg an saat die ngomong kaya gitu ....
Ya udah Gladis ke ruangan HIMA Teknik sipil aja nanti gue bilang sama temen temen cewe yang ada di Hima biar bisa temenin