Mohon tunggu...
Cerpen

Kisah Cinta Seorang Demonstran (Part 1)

30 April 2019   17:43 Diperbarui: 9 Mei 2019   15:41 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, Rabu 13 Mei 2019

Kesokannya dikampus beredar isu kampus diliburkan, ya wajar saja sih jika kampus diliburkan karena memang ga ada kendaraan umum yang beroprasi, Jakarta pagi itu seperti kota mati. Tak ada aktifitas warganya, jalanan protocol yang biasanya tidak pernah libur dengan kata macet hari itu sepi.... Hampir tidak ada satu kendaraanpun yang lewat...

Hari itu gue coba kekampus bersama gladis untuk memastikan bahwa kampus diliburkan, dan setelah tiba dikampus ternyata memang ada selebaran kampus diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan. gue dan gladis mencoba untuk meminjam motor kawan kosan untuk mengetahui situasi sekitar dekat kampus apakah aman untuk mengantar pulang gladis ke rumahnya

Saat waktu menunjukan pukul 10 ternayata dikawasan kampung melayu terlihat kepulan asap, ahhh gue piker itu pasti ada kebarakaran biasa, selang 15 menit gue tiba di jembatan kampung melayu tiba tiba arah jati negara mulai muncul kepulan asap tebal.... Filling gue sudah mulai ga enak dan gue ambil kesimpulan ajak gladis kekaosan untuk tetap stay di kosan dan gue tanggung jawab untuk telp ke orang tuanya dan memastikan anaknya aman tanpa lecet sedikitpun.

Alhamdulillah orang tua gladis percaya anaknya dititipin ke gue, dan gue bilang ke orangtuanya jangan khawatir jika situasi sudah aman gue antar gladis kerumah.

Tampak diraut wajah gladis gusar, tapi setelah gue telp orangtuanya dan dia bicara dengan keluarganya dia kembali tenang. Gue mutusin hari ini untuk tidak keluar kosan kecuali sekitaran kampus maupun lingkungan kosan.

Sore hari gue liat banyak tetangga kosan yang berduyun duyun kearah jatinegara, entah hanya menonton penjerahaan yang terjadi disana atau malah ikut menjarah toko-toko yang ada. Apakah yang ini diinginkan dari Reformasi ? gue sebagai mahasiswa yang turut memperjuangkan reformasi saat itu sangat menyesali kejadian kerusuhan ini, pada hari itu warga pribumi sangat membenci etnis cina, seakan hari itu seluruh warga pribumi murka terhadap etnis cina, padahal sebelum terjadi kerusuhan mungkin ada tetangga, sahabat, kawan bermainnya adalah etnis cina karena dijakarta etnis cina bukanlah orang asing, karena mereka juga sudah beranak pinak ratusan tahun lalu.

Gue coba cari sumber berita melalui televisi dan ternayata hamper seluruh Jakarta membara, hamper diseluruh sudut pertokoan terjadi penjarahan. Gue langsung ambil kesimpulan ini bukanlah factor kebetulan tapi ini pasti ada yang menggerakan, dan yang menggrakan ini pasti orang yang terlatih, tapi apa untungnya dengan kondisi negeri ini yang kacau ?

Oh ya .... Sampai malam itu walaupun kami 1 kosan, gue dan gladis ga tidur satu kamar ya, gue menghargai gadis sebagai wanita yang baik baik dan gue memengang teguh kepercayaan yang diberikan orang tua gladis kepada gue. Selama tiga hari menginap gladis tidur dikamar gue dan gue tidur dikamar kos temen gue kebetulan kamar kita sebelahan.

Malam itu telp kosan berdering, diruang kumpul kosan (biasanya kami kalo malam minggu yang jomblo rebutan telp jika telp kosan berdering) kebetulan gue yang terima,

Hallo, malam mau bicara dengan siapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun