iya gorrr slow dikit, gue aja baru tau ada konsulidasi hari ini
tanpa basa basi lagi... mulailah kami menggelar rapat rutin dengan berbagai elemen mahasiswa lainnya setiap hari kami selalu adakan konsulidasi untuk menyusun Aksi Mahasiswa Turun Kejalan buat mosi tidak percaya kepemerintahaan saat itu. setelah beberapa hari maka dari FKSMJ dan Forum kota memutuskan untuk mengadakan mimbar bebas disetiap kampus untuk meminimalisir jatuhnya korban, karena pemerintahan saat itu sangat alergi dengan namanya aksi masa. mimbar bebas saat itupun dengan tujuan menyatukan satu suara dan mengumpulkan dukungan dari mahasiswa, civitas akademika dan masyarakat sekitar jika musuh kita 1 yaitu Orde Baru.
Jakarta kamis, 7 Mei 1998Â
Hari yang dinantipun tiba mimbar bebas yang memang dibuat bergilir dari kampus kekampus pun tiba dikampus kami, dan sejak malam sebelum paginya kami lakukan mimbar bebas kami sudah disibuk untuk persiapan mimbar bebas. mulai dari menyiapkan materi pada selebaran yang akan dibagikan, sound system serta panggung untuk mengisi orasi dari civitas akademika dari kampus kami. malam itu dingin yang menyelimuti jakarta kami tak pernah ambil pusing, semua bersemangat untuk menyiapkan pagelaran mimbar bebas untuk satu tujuan menumbangkan Orde Baru.
malam berganti pagi, rembulan mulai terengut dengan hadirnya sang mentari, mahasiswa mulai berdatangan satu persatu dan saaat itu gue melihat ada seonggok bidadari yang sangat menggugah mata untuk melihat dan mengharamkan untuk berpaling. sesosok wanita yang memang tuhan ciptakan sempurna, sepertinya sangat sempurna untuk menemani Perjuangan ini. Perjuangan ini harus memiliki pendamping agar perjuangan ini bertambah sempurna dan akan menghiasi cerita gue dikumudian hari jika mengharuskan mendongengkannya kepada anak cucu kelak.
hari itu kampus kami diumumkan libur jam mata kuliah dan ini Permintaan dari senat mahasiswa ke rektorat dan telah disetujui. dimimbar bebas itupun bukan hanya mahasiswa yang mendapatkan giliran orasi, dosen, karyawan kampus , warga sserta pedagang disekitar kampuspun turut meramaikan orasi mimbar bebas tersebut.
semua sangat berapi api dalam menentang kebijakan orde baru tersebut. waktu yang dinanti pun tiba saatnya gw dipanggil MC untuk memberikan orasi didepan ribuan temen temen kampus, serta warga sekitar.
sebelum naik kepanggung orasi gw coba meyakini diri gue dengan membaca bismilah...