Mohon tunggu...
Jane Nj
Jane Nj Mohon Tunggu... Cleaning Service -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ingin Kupeluk Mereka

26 Maret 2019   12:00 Diperbarui: 26 Maret 2019   12:13 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menghela napas berat. Hubungan yang tidak harmonis dengan mertua, orangtua yang bisa dijadikan tempat pelipur lara tidak ada, suami yang tidak peduli terhadap istrinya hingga akhirnya menghasilkan anak-anak yang membenci ibu mereka.

Apakah wanita masih disalahkan dalam hal ini?

Saat itu usia keduanya masih sangat muda, tetapi nekat menikah dengan alasan yang berbeda.

"Supaya ada yang melindungiku," dia mengemukakan alasan. Wajar jika ada pemikiran seperti itu dalam otaknya. Sejak kecil wanita itu tinggal bersama bibi, adik dari bapak.

"Orangtuaku meninggal karena kecelakaan. Tertabrak bus pada saat ke pasar membelikan aku baju seragam sekolah. Semuanya gara-gara aku..." dia terdiam. Ada luka yang teramat dalam sepertinya.

Aku tetap sabar menunggu kelanjutan cerita wanita  itu. Rasanya pipiku menggelembung karena menahan cairan yang berdesak-desakan ingin keluar dari pelupuk mata ini.

"Pagi itu aku merengek minta dibelikan baju seragam karena yang lama sudah lusuh. Ayah mengatakan kalau dia sangat lelah. Tapi aku tetap memaksa karena malu di ledek teman-teman," dia menunduk, menatap kaki yang telapaknya bertelanjang.

Dia bercerita kalau siang hari itu orangtuanya  pergi untuk membeli seragam dengan menaiki sepeda ontel. Malamnya mereka kembali menpati janji dengan membawa seragam baru, tapi itu terakhir dia melihatnya karena mereka pergi untuk selama-lamanya.

"Aku tak sempat melihat bahkan mencium wajah keduanya sebagai tanda perpisahan, karena mereka sudah tertutup rapat kain kafan."

Semenjak orangtuanya meninggal, dia tinggal bersama adik dari bapak karena usia yang tidak memungkinkan untuknya hidup sendiri.

"Paman saya genit. Kadang suka colak colek, bahkan aku pernah diciumnya. Tinggal di rumah itu serasa tinggal di rumah berhantu, ketakutan mencekam setiap saat,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun