Mohon tunggu...
Jaka Sandara
Jaka Sandara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas || Digital Marketing || Publishing || Edittor ||

Suka Nulis | Baca | Ngedit | Photoshop | Jurnalistik | Otak-Atik Komputer | Musik | Publishing | Internet Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Legenda Danau Kaco

20 Desember 2022   12:23 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:37 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: SakitoArt

Setiap pangeran yang Datang jawaban dari sang Raja Gagak selalu sama untuk meninggalkan tanda berlian emas dan batu mulia sebagai orang yang beradat, tak terhitung berapa orang Pangeran yang Datang dari berbagai macam penjuru Negeri.

 

Suatu ketika Puti penasaran akan Harta berupa intan berlian serta batu mulia yang berkilau-kilau yang dimiliki ayahnya, berbagai macam bentuk dan jenisnya, warnanya pun berbeda beda sehingga indah memang perhiasan itu terlihat.

 

"maafkan aku Ayah, akhir-akhir ini aku melihat kita sering kedatangan tamu dari jauh dan mereka selalu memberi perhiasan yang indah dan bernilai tinggi kepada ayah. Apa maksud kedatangan mereka wahai ayah?". Tanya Puti penasaran yang sering melihat ringannya para tamu memberikan hal yang bernilai tinggi kepada ayahnya.

 

Mendengarkan pertanyaan Puti, ayahnya menjawab dengan sebuah kebohongan pula, begitulah sifat bohong, jika sekali saja berbohong maka akan melahirkan kebohongan-kebohongan berikutnya.

 

"mereka adalah sahabat Ayah dari jauh, ia menitipkan kenangan saja sebagai tanda ia mengagumi Alam tanah kerinci yang kita tempati ini". jawab ayahnya singkat dan memang ia tak mau berpanjang lebar untuk mengeluarkan kata-kata.

 

"lantas mengapa mudahnya mereka memberikan sesuata yang bernilai tinggi untuk ayah, maafkan jika aku lantang berbicara wahai Ayah". Tanya Puti lagi, puti agaknya telah curiga dengan apa yang dilakukan ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun