Mohon tunggu...
Jaka Sandara
Jaka Sandara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas || Digital Marketing || Publishing || Edittor ||

Suka Nulis | Baca | Ngedit | Photoshop | Jurnalistik | Otak-Atik Komputer | Musik | Publishing | Internet Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Legenda Danau Kaco

20 Desember 2022   12:23 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:37 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar/Ilustrasi: Pikabay/ SakitoArt

Puti Berkata:

 

"Demi nama baik ayah dan kerajaan yang ayah miliki, biarkanlah aku yang pergi meninggalkan dunia ini, namun sebelum nyawa terpisah dengan badanku izinkan aku berkaca untuk melihat wajahku ditelaga yang bening ini". ucapnya penuh kesedihan.

 

Ayahnya tetap tidak memperdulikan perkataan Puti.

 

Puti pun pergi ketepian Telaga bening itu untuk melihat wajahnya untuk yang pertama dan terakhir kalinya, tajam matanya melihat kearah telaga dan ternyata benar-benar cantik serta lembut wajahnya, menetes air matanya ke talaga tersebut.

 

"kecantikan ku inilah yang membawa aku ketelaga ini dan kecantikan ku ini pula yang membawa kesengsaran hatiku". Ucap Puti dalam hati, ia pun memberikan senyuman terakhir pada telaga yang bening itu, demi sang ayah ia terjun menjatuhkan tubuhnya ke telaga tersebut yang detik demi detik menenggelamkannya jatuh kepermukaan telaga.

 

"Putiii.. Anakku". Teriak Raja gagak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun