Pukulan Halimun Pemburu Roh berhasil menghantam Makhluk Trembesi.Â
"BUAAGHH... BUAAGGHH... DESSS... DESSS!"
Terjadi berulang-ulang.
Sosok asap itu pecah berhamburan, menyatu lagi, dihajar lagi, pecah lagi, menyatu lagi sampai akhirnya...
"AAAAAAAAAAAAA!" jeritan menyayat terloncat dari Makhluk Trembesi tanpa mulut yang bergulung liar.
Cupu Pengikat Roh menunjukan fungsi terakhir. Ketika asap Makhluk Trembesi pecah terakhir kalinya maka cupu bergetar hebat dan menghisap asap muasal dengan jeritan menyayat, masuk ke dalam cupu.
"BLUUPPP!"
Bersamaan masuknya Makhluk Trembesi ke dalam Cupu Pengikat Roh yang merupakan penjara barunya, langit malam yang gulita kembali cerah lagi seketika.
Rembulan malam sepotong menampilkan wujudnya ditemani oleh kerlip bebintangan di atas angkasa raya.
"Terima kasih, Tuhan. Ternyata seperti ini cara kerja dari Cupu Pengikat Roh," batin Galih Sukma lega.
*