Integrasi isu konflik lokal, seperti konflik agraria, konflik etnis, atau konflik berbasis sumber daya, ke dalam pembelajaran PKn merupakan tantangan tersendiri. Menurut Hadi & Bayu (2021). pembelajaran yang melibatkan isu-isu lokal sering kali membutuhkan sensitivitas budaya dan penguasaan materi yang mendalam oleh pendidik. Salah satu kendala utama adalah resistensi dari masyarakat atau sekolah yang khawatir bahwa diskusi mengenai konflik dapat memicu ketegangan. Selain itu, beberapa guru masih memiliki keterbatasan dalam mengolah isu konflik menjadi materi pembelajaran yang relevan dan netral.
Penelitian oleh Hadi dkk (2024) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran berbasis konflik lokal lebih mampu memahami nilai-nilai toleransi dan resolusi konflik. Namun, keberhasilan ini bergantung pada dukungan kurikulum yang fleksibel dan pelatihan guru yang memadai. Guru harus dilatih untuk menggunakan pendekatan yang tidak hanya informatif tetapi juga transformatif, di mana siswa diajak untuk menganalisis, memahami, dan mencari solusi terhadap konflik tersebut.
- Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah dapat menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi guru PKn untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengintegrasikan isu-isu lokal ke dalam pembelajaran. Menurut Banks (2008), pendidikan multikultural yang inklusif dapat menjadi pendekatan yang efektif dalam mengatasi konflik dan membangun kohesi sosial. Selain itu, pengembangan bahan ajar yang berbasis lokal dan studi kasus aktual dapat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran yang relevan dan menarik.
Kesimpulannya, implementasi PKn di Indonesia memerlukan penguatan kurikulum yang adaptif serta pemberdayaan guru untuk mampu menghadirkan pembelajaran berbasis isu lokal, termasuk konflik. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi alat yang efektif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan demokratis.
REFERENSI :
Almond, G. A., & Verba, S. (2015). The civic culture: Political attitudes and democracy in five nations.
Budiardjo, M. (2003). Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia pustaka utama.
Bendianto, S., Armada, R., & Adon, M. J. (2024). Representasi Kebenaran (Verum) Dalam Dunia Politik di Indonesia: Usaha untuk Menciptakan Keadilan Sosial dalam Terang Immanuel Kant. Aggiornamento, 4(02), 1-13.
Cicilia, I., & Santoso, G. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Upaya Membentuk Generasi Penerus Bangsa yang Berkarakter. Jurnal Pendidikan Transformatif, 1(3), 146-155.
Dahrendorf, R., Collins, R., & Further, S. (2006). Conflict and critical theories. Conflict and Critical Theories, 211-241.
Hadi, H., Suprapto, S., Djuita, W., & Muhtar, F. (2024). Mengintegrasikan Pendidikan Multikultural dalam Upaya Resolusi Konflik Etnis. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 9(1), 148-159.