Mohon tunggu...
The Diary Of Daiva Kalyca
The Diary Of Daiva Kalyca Mohon Tunggu... -

Kalau suatu saat raga ini pergi, biarlah tulisan hidup abadi..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Our Story Begins

22 Juli 2014   03:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

-Rizky

Deg! Jantungku berdetak hebat. Mas Rizky.. benarkah ini Mas Rizky yang dua tahun lalu kujumpai di rumah sakit? Aku sudah tidak menyimpan nomornya karena ponsel lamaku rusak.

Wa’alaikumussalam.. Alhamdulillah sehat... Ini Mas Rizky Ahmad?, balasku cepat.

Ternyata itu memang benar dirinya. Mas Rizky yang dulu sempat kukagumi, namun perlahan kita berdua saling menjauh dengan sendiri. Percakapan demi percakapan mengalir begitu saja. Dia menceritakan kehidupannya sekarang, aku pun demikian. Dia menceritakan indahnya berpetualang di luar sana, aku hanya mengangguk-angguk gembira mendengarnya. Berharap kesempatan untuk seperti dirinya bisa kudapatkan juga.

Oh, ya, Far.. kira-kira kamu mau ndak, nemenin aku disini? , tanyanya.

Maksudnya nemenin, Mas?, balasku cepat. Kami beralih dari chat via sms ke BBM, dengan sigap kami sudah bertukaran pin.

Yaa, nemenin, Far. Nemenin aku selamanya. Nemenin aku kemana-mana. Dua tahun lalu aku ingin mengatakan ini, tapi nggak bisa, aku belum siap, dan kurasa kau juga masih punya banyak tanggungan. , jelasnya.

Spontan mataku berkaca-kaca. Yaa Robbii, seperti inikah indahnya penantian yang berkepanjangan itu? Rasanya tak jemu-jemu aku ingin mengucap syukur padaMu. Orang yang tepat, di saat yang tepat, pada moment yang tepat.

Tanpa ragu aku pun menjawab, Ya! Tentu saja!.

###

Keep spirit to achieve our dreams and hopes. All good things are worth waiting for, worth fighting for.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun