“Lha kalau nasabnya? Tidak penting?”
“Ya kalau ada ya Alhamdulillah, yai. Kalau tidak ada, kan basic agamanya sudah bagus. Soalnya menurut saya kalau nasabnya bagus belum tentu dia berakhlak baik.” Jawabku ‘agak’ ngawur.
“Yang penting kamu jangan sampai tidak mendapatkan salah satu dari 4 kriteria ini.. Udah jelek, nasab tidak bagus, melarat, akhlak jeblok pula.." pesan sang kyai kepadaku.
"Ya, yai.."
"Perempuan yang kemarin, sudah kamu putus, katanya kamu tidak cocok, trus sekarang siapa yang kamu pilih?” Tanya sang kyai kepadaku.
“Assalamu’alaikum, Yai…”
“Wa’alaikumsalam..” jawab kami berdua, ternyata ada tamu yang ingin ketemu kyai. Orangnya memakai pakaian batik tanpa peci di kepala. Kalau melihat wajahnya dia berumur kira-kira 35 tahunan.
“Monggo pinarak..” sambut sang kyai.
Saya menyalami tamu dan kembali duduk.
“Sebentar ya, le.” kata sang kyai kepadaku memberi isyarat untuk tidak melanjutkan obrolan tadi supaya sang kyai menjamu tamu yang baru datang.
*****************************