Mohon tunggu...
Heri Susanto
Heri Susanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Red Letter Day

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CATATAN PANJANG AISHA

21 Desember 2012   19:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk pelan dan memeluk ibu. Begitu bijak kata-katanya begitu nyaman aku berada bersamanya, dan akupun tenang setelah mendengar sarannya.

“Terima kasih ya bu, Aisha sayang ibu” kataku sambil terus memeluknya.

***

Seminggu telah berlalu, aku telah melakukan saran ibu. Kini hatiku telah mantap dengan pilihan. Aku mengambil selembar kertas dan mulai menulis diatasnya. Dalam hati ku awali dengan mengucapkan ’bismillahirrahmanirrahim’, moga ini yang terbaik.

Kepada sang pemilik hati

Waalaikumsalam wr.wb

Alhamdulillah aku masih dalam lindungan Allah, dan masih diberi kesehatan hingga kini. Maaf sebelumnya jika aku baru membalas surat mu. Jujur aku terkejut, bingung, dan tak tahu harus berkata apa. Aku yakin engkau pemuda baik, yang bisa menjaga hati sekian tahun karena takut akan terjebak cinta semu.

Aku sangat menghargai ketulusanmu. Namun, jika mengajakku nikah sekarang, aku belum siap. Ada beberapa hal yang belum kuselesaikan, dan aku berharap engkau dapat mengerti.

Jika kamu bersungguh-sungguh ingin menggenapkan separuh ”dien” bersamaku, aku menunggu kehadiranmu setelah aku selesai diwisuda. Engkau boleh langsung membawa keluargamu untuk datang kerumah, dan berbicara dengan orang tua ku.

Namun, bila di tengah penantian engkau menemukan yang lain. Aku akan mengikhlaskannya. Aku tidak tahu engkau siapa, tapi yang pastinya aku yakin dengan keputusan ini. Aku yakin Allah yang mentakdirkan semua ini, dan Ia tentu lebih tahu apa yang terbaik untuk ku. Allah lah yang telah mengatur segalanya.

Aisha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun