Kan... Aku jadi sedih lagi denger jawaban nyantai Ayah gitu. Aku memeluk Ayah. Ayahku yang kurus.
"Ah, Ayah.... Raia gak akan ninggalin dan lupain Ayahlah. Buktinya nih.... Liburan nyempetin waktu ketemu Ayah...."
Langit mendung. Ayah mengambil jemuran. Aku membantu. Tiba-tiba hujan turun.
"Jadi ingat dulu kita berdua hujan-hujanan. Waktu itu kamu masih Balita. Nanya ke Ayah. Hujan itu apa? Ayah jawab. Bidadari lagi mainan air di langit.
Lalu Ayah ajak kamu hujan-hujanan. Ayah bilang; yuk, kita mandi! Dimandiin Bidadari!"
Aku tertawa mengingar itu. Dan keluarlah ide gila Ayah.
"Hujan-hujanan, yuk!"
Dan Ayah berlari ke halaman belakang berhujan-hujanan. Ayah menarik aku. Aku menjerit. Jeritan senang, sih.
Dan aku bersama Ayah berhujan-hujanan! Dimandiin Bidadari....
05,
Pertanyaan Soal Istri Muda Banget
Aku masih ingat kok. Dulu waktu Balita merengek minta hujan-hujanan. Lalu Ayah mengajak aku hujan-hujanan. Setelah itu mandi bilas dengan air hangat.
Setelah belasan tahun, kejadian ini terulang kembali. Bedanya, aku hujan-hujanan sama Ayah dengan kaos dan celana pendek. Tapi aku hepi kuadrat.