"Rumah kita dulu di sini. Sebelum kemudia dijual ketika Ibun dan Ayah berpisah.... eh, teman karibmu, teman bermain sepeda dulu, masih ada nggak ya......" celoteh Ayah..
Mendadak aku jadi sedih. Aku masih ingat. Saat-saat itu. Dari usia 4 tahun sampai kelas tiga... di Perumahan Kalikidang ini. Saat-saat aku bersama Ayah....
"Jangan sedih, Raia. Gimana kalau kita berdua berenang yuk, di Kolam Renang Depo Pelita... dulu setiap minggu pasti kamu merengek-rengek mengajak berenang....."
04,
Dimandiin Bidadari Sama Ayah
Setelah "Napak Tilas" ke SD aku, ke Rumah Masa Kecil aku di Perumahan Kalikidang, Ayah mengajak aku berenang di Depo Pelita.
Ah, ngarang. Gak bisalah. Kan aku gak bawa pakaian renang.
Akhirnya, pulang. Mbak-mbak itu belum pulang rupanya.
Aku jadi ingat, belum nanya soal Ayah memutuskan Kawin Lagi dan merahasiakannya.
Aku tanyakan itu ketika berdua bersama Ayah di teras belakang rumah.
"Gini, Rai kenapa Ayah merit lagi. Ayah butuh teman di masa tua. Coba bayangin, kamu udah gede. SMA, kamu udah sibuk dengan ribetnya kegiatan sekolahmu. Dengan pergaulan teman-temanmu.
Nanti kuliah. Di luar kota. Jauh lagi. Abis kuliah. Cari kerja. Dapat kerja kamu juga akan sibuk lagi. Lalu kamu nanti menemukan laki-laki. Dipinang jadi istri. Punya anak. Punya keluarga sendiri...."