Pukul 7, saya terbangun. Situs Batu Hobon di pagi hari. Sunyi, homi. Pemandangan yang mengesankan. Sekarang saya berpengalaman tidur di bawah tenda, berselimut angin, berdinding bukit.Â
Pukul 8 pagi. Panuturi mengajak mediator yang masih tinggal -sebagian pulang ke rumah masing-masing- untuk manortor. Pargoci kembali bermusik. Mereka manortor dan bermain musik dengan energi sama seperti semalam.Â
"Nunga sude be, Namboru? Adong muse na hurang? Marembas kita sehali nai?"
Mereka pun marembas, manortor. Acara selesai setelah Ompung memberi tanda selesai. Panuturi mengucapkan terima kasih kepada pargoci. Pargoci pun meninggalkan acara, pulang.
Sarapan Bersama
Panuturi memerintahkan parhobas untuk menurunkan tampah-tampah berisi buah-buahan dan makanan lain, dari meja altar. Dan menaruhnya di gelaran tikar.Â
Ia mengatur dan membagi makanan untuk diberikan kepada mediator. Semua menerima dengan baik. Berjalan tertib.
Kami sarapan dari makanan Ompung.Â
Lalu tenda mulai dibongkar. Sampah-sampah dibuang dan dibakar. Bunga-bunga di vas sebagian dibawa pulang, sebagian ditinggalkan, untuk Ompung.Â
Pukul 12 siang kami semya meninggalkan lokasi. Bagi saya, pengalaman tujuh belas jam yang tak terlupakan.
***
Is (20/10/22)