Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wasiat Mandeh Khadijah

12 Juni 2017   22:31 Diperbarui: 13 Juni 2017   10:25 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar; Oltret.com

"Lalu, apa Mandeh?"

"Kau akan berjodoh dengan orang kampung kita"

"Bagaimana mungkin Mandeh?"

"Apa yang tak mungkin? Pinta Mandeh mana yang tak dikabulkan Allah?"

"Bagaimana caranya Mandeh? Karman tak satupun punya pacar di kampung ini?"

"Jangan tanya cara, itu tugas Allah. Tugas Mandeh hanya.."

"Hanya apa Mandeh...?"

"Hanya meminta pada Allah, menangis setiap saat pada sang Maha Kaya itu, selanjutnya biar Dia yang atur semuanya"

"Hehehe... Aamiin" jawab Karman. Mesti terasa sangat Absurd dan lucu aja bagi Karman.

*****

Kini, di depan surau Tabek Gadang itu, Karman menantikan keajaiban. Bagaimana caranya keajaiban itu akan mewujud, seperti yang dikatakan Mandeh waktu beliau hidup dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun