Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mencinta Baso sebesar Gunung Inerie

5 Juni 2017   15:14 Diperbarui: 5 Juni 2017   15:27 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itha segera memeluk Baso. Lelaki perkasa disebelahnya ternyata gentleman. Dalam diam dia ingin menepati janjinya.

*****

Dulu, dalam lelah diujung perjalanan hiking, mereka tiba di tepi Tangkuban Perahu. Baso, sengaja mengajak Itha untuk menjauh dari teman-temannya. Di tepi tubir jurang Tangkuban Perahu,

Baso menengadahkan tangannya, “Ya Allah, kekalkanlah cinta kami, hingga ada kesempatan bagi hamba membawa malaikat kecil hamba ini, ke danau yang serupa. Kelimutu”.

Itha mengaminkan. Meski tak seluruhnya mengerti, mengapa Kelimutu.

“Ada apa dengan Danau Kelimutu itu Daeng?” tanya Itha.

“Danau itu, lambang Cinta abadi bagi masyarakat Flores. Lambang cinta, antara Inggit dengan Soekarno”. Jawab Baso dengan haru.

Baso meraih Itha, dua insan berpelukan. Meski, Itha masih tak sepenuhnya mengerti, apa arti kelimuthu.

*****

Kini, disaat anak-anak telah besar, mereka sudah pergi semua, ada yang kuliah dan ada yang di Pesantren. Baso memenuhi janjinya ditepian Tangkuban Perahu dulu, untuk membawa Itha ke Kelimuthu.

Genggaman tangan Baso pada Itha semakin erat, bergegas mereka menuju Hotel Flores Mandiri, sementara dibelakangnya, dinginnya angin teluk Sawu mengiringinya, seakan hendak mendahului Itha dan Baso.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun