Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Viralnya "Pick Me Girl" dan "Pick Me Boy": Sebuah Fenomena Manipulasi Perhatian di Era Digital

16 Mei 2024   21:54 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:56 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang "pick me"/FB Isur Suryati 

"Pick Me Girl" dan "Pick Me Boy" umumnya memiliki ciri-ciri yang serupa, yang semuanya berkisar pada kebutuhan yang kuat untuk validasi dan perhatian. 

Berikut adalah beberapa karakteristik umum mereka:

Mencari Validasi

Mereka mendambakan pengakuan dan persetujuan dari orang lain, terutama dari kelompok yang ingin mereka ikuti. Perilaku mereka sering kali didorong oleh keinginan untuk dilihat sebagai istimewa atau berbeda dari yang lain.

Menjatuhkan Orang Lain

Untuk menonjol, mereka sering merendahkan atau mengkritik orang lain, terutama mereka yang dianggap sebagai pesaing dalam mendapatkan perhatian. Ini bisa melibatkan komentar negatif atau meremehkan tentang penampilan, perilaku, atau pilihan orang lain.

Memanipulasi Perhatian

Mereka menggunakan berbagai taktik untuk menarik perhatian, seperti berpura-pura berbeda, mencari simpati, atau bahkan menjelek-jelekkan diri sendiri. Beberapa mungkin memanipulasi cerita atau situasi untuk menempatkan diri mereka dalam cahaya yang lebih baik atau mendapatkan simpati dari orang lain.

Menolak Kritik

Mereka sulit menerima kritikan dan cenderung defensif ketika identitas "pick me" mereka dipertanyakan. Ketika dihadapkan dengan kritik, mereka mungkin berusaha membenarkan perilaku mereka atau menyerang balik untuk mempertahankan citra diri mereka.

Dampak Negatif "Pick Me Culture"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun