Menjadi guru adalah pilihan hidup yang telah kita pikirkan matang-matang resiko, tantangan, dan tanggung jawabnya.Â
Bagaimana kita harus selalu siap untuk datang dan bertemu dengan peserta didik di kelas setiap harinya. Apa yang akan kita bagikan kepada peserta didik, menyangkut ilmu, wawasan, kemandirian, dan bekal sikap yang bijaksana.Â
Agar di masa depan peserta didik dapat menjelma menjadi individu masyarakat yang mandiri, dewasa, dan bertanggung jawab dalam kehidupannya.
Karena, seperti dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, bahwa mendidik murid ibarat mendidik rakyat. Rakyat Indonesia yang ada pada masa sekarang ini adalah hasil dari pendidikan guru pada masa dahulu.Â
Maka, murid yang kita didik saat ini, tentu saja akan menjadi rakyat Indonesia di masa depan.Â
Oleh karena itu, tugas kita sebagai guru mendidik mereka, calon rakyat Indonesia di masa depan.
Guru pembelajar sebenarnya merupakan program atau wadah yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada tahun 2015. Tujuan utama dari pembentukan program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru.Â
Guru pembelajar menurut saya adalah sosok guru yang senantiasa bersemangat dalam menambah ilmu, memperbaharui wawasan, dan meningkatkan kompetensi.Â
Sebagai guru, kita harus mendidik dengan optimal, mengerahkan segenap rasa, jiwa, dan kemampuan yang ada pada diri. Oleh karena itu, mengapa penting sekali bagi guru untuk selalu mau belajar, belajar, dan terus belajar.Â
Seorang guru ibarat sebuah teko yang berisi penuh, ia berfungsi untuk mengisi cangkir-cangkir dan gelas kosong yang ada di hadapannya.Â
Jika teko seorang guru kosong, teko di sini diibaratkan gudang pengetahuan, ide-ide, wawasan, cakrawala, dan kompetensi. Maka, apa yang akan diberikan teko itu untuk mengisi gelas-gelas yang haus akan ilmu?