Elang terus fokus terbang tinggi, tinggi, dan lebih tinggi lagi. Ia mengepakkan sayapnya dengan gagah mengangkasa ke langit luas. Hingga di ketinggian tertentu, burung gagak merasa kehabisan nafas. Lalu, ia pun jatuh dengan sendirinya, jasadnya menghunjam bumi.Â
Begitulah juga kita, sebagai manusia. Dalam kehidupan pasti kita menemukan burung gagak sebagai masalah, ujian, kendala, dan cobaan kehidupan. Maka, kita tidak usah menghiraukan burung gagak itu, apalagi berusaha untuk menghalaunya. Biarkan saja bgagak berperan sebagai tokoh antagonistik yang menghalangi tujuan kita. Tetaplah fokus mengepakkan sayap dan terbang lebih tinggi, untuk menggapai tujuan dan cita-cita. Karena, seiring dengan keberhasilan dan kesuksesan kita dalam perjuangan. Gagak hitam itu akan jatuh dengan sendirinya. Terima kasih Chairil Anwar, karya-karyamu selalu jadi motivasi kehidupan saya. (*)
#100 Tahun Chairil Anwar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI