Dari kumpulannya terbuangÂ
Biar peluru menembus kulitkuÂ
Aku tetap meradang menerjangÂ
Luka dan bisa kubawa berlariÂ
Berlari Hingga hilang pedih periÂ
Dan aku akan lebih tidak peduliÂ
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Jejak patriotisme
Dalam karya-karya yang ditulisnya, saya melihat ada semangat yang menyala, ada pijar yang meletup-letup yang timbul dari dalam dada. Semacam kritik yang tajam, tapi dikemas dalam kalimat-kalimat dan sindiran halus. Sehingga orang yang dikritisi tidak merasa bahwa puisi itu untuk menyinggungnya.
Sebagai pelopor angkatan '45 tidak berlebihan dan sudah seharusnya, jika karya yang dihasilkan oleh Chairil Anwar mengandung unsur patriotisme. Karena, seperti dikatakan oleh seorang budayawan bahwa teks sebagai hasil karya tidak dapat dilepaskan dari konteks waktu, tempat, sejarah, dan budaya yang melatarbelakanginya.Â
Puisi-puisi karya Chairil Anwar sangat lekat dengan aroma patriotisme. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kata patriotisme berasal dari patriot dan -isme. Patriot memiliki makna bersifat kepahlawanan atau memiliki jiwa pahlawan. Sedangkan akhiran -isme menandakan suatu paham, ajaran, atau kepercayaan. Jadi, patriotisme dapat dimaknai sebagai paham yang bersifat kepahlawanan. Kita dapat menemukan jejak-jejak patriotisme tersebut melalui elemen sikap berikut.Â