“Max, whats wrong men?” We are worry about you.”
Prakkkk! Aku terkejut sontak mendengar dobrakan Ricky. Dia berhasil membuka pintu dengan paksa.
“Max, kamu kenapa? Kamu sadar?”
Dengan lirih dan lambat aku menjawab “I’m okay men.”
**
Hari ini hari Minggu dan aku harus perform karena hari ini adalah hari ulang tahun Harry. Tak ada staff yang ingin mengecewakannya. Aku pun tak yakin apakah aku bisa perform saat hati dan pikiranku berlayar entah kemana.
“Uncle harry, I cant perform tonite and im really sorry,” kataku dengan nada rendah dan wajah yang pucat.
“Kamu sakit?, wajahmu keliahtan pucat, istirahat saja ya. Ricky, antar Max pulang,” ujar Uncle Harry.
Sesaat menuju pintu exit, seorang wanita paruh baya yang seingatku bersama Thomas beberapa hari yang lalu datang menghampiriku.
“Max,” ujarnya.
“Ya,” jawabku sontak.