Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ki Dasim

16 Agustus 2024   17:23 Diperbarui: 16 Agustus 2024   19:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar oleh pixabay

"Siapa kamu?" tanya pak Tukino tegas.

"AAAAKKHH..." teriak Suminah kesakitan karena Pak Tukino menekan kuku ibu jari tangan kiri Suminah kuat-kuat. "Lepas... lepas..." Suminah berusaha menarik tangannya, dia berontak.

"Keluar , kamu iblis!" 

"Saya tidak mau keluar, saya suka gadis ini," desis Iblis yang merasuki Suminah.

"TEMPAT KAMU BUKAN DI SINI, IBLIS!" teriak Pak Tukino pada Suminah.

"AAAKKHH..." teriak Suminah semakin kencang. Setelah teriakkan itu Suminah tidak sadarkan diri.

***

"Suminah," ucap laki-laki itu sambil menatapku dengan wajah garang.

"I-Iya.. Ki," balasku pelan sambil menundukkan kepala. Aku tidak berani menatap wajahnya yang terlihat sangat murka, aku tidak mengerti mengapa dia sangat marah padaku.

"Kamu harus tinggal di sini." Jari telunjuknya menunjuk tanah, taringnya terlihat mengerikan ketika mengatakan kalimat itu.

"I-Iya, Ki Dasim," anggukku pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun