Bulu kuduk Katmijo berdiri ketika melihat Mbah Surip yang tiba-tiba mengeluarkan suara-suara aneh, kalau saja bukan karena dendamnya, mungkin Katmijo sudah lari terbirit-birit, pasalnya raut wajah Mbah Surip tiba-tiba berubah menjelma seperti iblis.
"Kamu mau dia tidak kawin?" Suara yang keluar dari mulut Mbah Surip menunjuk Katmijo.
"I-Iy-Iya Mbah," balas Katmijo ragu-ragu.
"Hahahaha..."Â
***
"Suminah... Suminah..." teriak Winarno sambil menggoyang-goyangkan tubuh Suminah yang lemah tak berdaya.
"Sabar, Pak Winarno," Pak Tukino berusaha menenangkan hati Winarno, "istri bapak sedang dibawa oleh jin jahat saat ini, dia sedang hidup di alam lain, percuma saja bapak panggil namanya, dia tidak akan dengar."
"Saya harus bagaimana, Pak?"Â
"Untuk malam ini, biarkan saja dulu Suminah tidur, pastikan dia tidak keluar rumah." Pak Tukino menepuk pundak Winarno, "ada jimat yang harus saya buat di rumah, besok pagi saya akan kesini lagi."
***
"Kamu harus membayarnya dengan seekor ayam hitam dengan darah hitam." Suara yang menyeramkan itu menyuruh Katmijo mencari yang diinginkan suara yang merasuki Mbah Surip.