Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ki Dasim

16 Agustus 2024   17:23 Diperbarui: 16 Agustus 2024   19:10 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar oleh pixabay

Bulu kuduk Katmijo berdiri ketika melihat Mbah Surip yang tiba-tiba mengeluarkan suara-suara aneh, kalau saja bukan karena dendamnya, mungkin Katmijo sudah lari terbirit-birit, pasalnya raut wajah Mbah Surip tiba-tiba berubah menjelma seperti iblis.

"Kamu mau dia tidak kawin?" Suara yang keluar dari mulut Mbah Surip menunjuk Katmijo.

"I-Iy-Iya Mbah," balas Katmijo ragu-ragu.

"Hahahaha..." 

***

"Suminah... Suminah..." teriak Winarno sambil menggoyang-goyangkan tubuh Suminah yang lemah tak berdaya.

"Sabar, Pak Winarno," Pak Tukino berusaha menenangkan hati Winarno, "istri bapak sedang dibawa oleh jin jahat saat ini, dia sedang hidup di alam lain, percuma saja bapak panggil namanya, dia tidak akan dengar."

"Saya harus bagaimana, Pak?" 

"Untuk malam ini, biarkan saja dulu Suminah tidur, pastikan dia tidak keluar rumah." Pak Tukino menepuk pundak Winarno, "ada jimat yang harus saya buat di rumah, besok pagi saya akan kesini lagi."

***

"Kamu harus membayarnya dengan seekor ayam hitam dengan darah hitam." Suara yang menyeramkan itu menyuruh Katmijo mencari yang diinginkan suara yang merasuki Mbah Surip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun