Mohon tunggu...
Ipon Semesta
Ipon Semesta Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Seniman. Melukis dan Menulis. Mantan Jurnalis Seni dan Budaya. Ketua PERSEGI (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Akar Seni Indonesia

10 November 2024   15:05 Diperbarui: 10 November 2024   15:27 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi koleksi pribadi buku Apresiasi Seni 1985

Oleh karena itu kita sepatutnya segera merencanakan menyusun konsep-konsep yang mendekati kewajaran apabila telah sampai pada pelaksanaan membangun sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang khas membangun landasan orientasi kita untuk masa depan.

Bukan karena kita sebagai bangsa yang sedang menuju lebih jauh lagi mengejar ketinggalan kita mempelajari teknologi modern atau alam pikiran modern yang serba rasional, serba logis dan harus mengandung sarat-sarat keilmuan maka kita harus membuang begitu saja hal-hal yang serba intuitif, mengandung nilai-nilai spiritual atau yang mengandung kekuatan mistik, bukan.

Alangkah baiknya apabila kita selalu sadar bahwa kebudayaan kita pada waktu ini adalah hasil campuran antara kesemuanya itu. Bagai hasil okulasi beberapa jenis budaya asing yang dilakukan atas pohon kebudayaan kita, demikianlah gambaran bagaimana hasil kita menyaring pengaruh-pengaruh kebudayaan asing termasuk pengaruh kekuatan seni lukis asing yang kita terima selama ini.

Dalam uraian saya yang terdahulu pernah saya singgung secara garis besar bahwa ada dua jenis lukisan yang perlu dikembangkan lebih hebat lagi dalam segi ekspresi visualnya ialah,

1.Lukisan-lukisan yang mempunyai suasana Indonesia meskipun dikerjakan dengan menggunakan corak Eropa atau Amerika (Erorika) dan yang sudah mengandung ciri-ciri pribadi yang khas.

2. Lukisan-lukisan yang dikerjakan dengan menggunakan unsur-unsur dan bahan-bahan campuran, dengan menggunakan ciri-ciri pola tradisional misalnya dengan memasukkan isen-isen yang banyak diterapkan pada motif-motif batik, huruf-huruf Jawa, Simbol-simbol menggunakan bahan-bahan tambahan terdiri dari benda-benda yang telah memiliki ciri-ciri khas yang banyak terdapat disekitar kita.

Ada yang dengan menggunakan barang-barang yang sudah jadi, misalnya topeng-topeng atau ukiran kayu, wayang kulit, perkakas dapur tradisional dan sebagainya, dan ada pula yang menambah dengan bahan-bahan yang belum jadi yang terdapat banyak sekali disekeliling kita misalnya bambu, rotan, kulit binatang, dan lain-lainnya. Pengungkapan dalam seni lukisnya untuk jenis yang pertama pada umumnya para pelukisnya tampak begitu teliti dalam pemilihan tema-tema mereka, biasanya adalah tentang kehidupan rakyat kecil atau mengambil dari cerita-cerita rakyat misalnya yang terdapat pada legenda atau mitologi atau tentang kehidupan alam sekitar yang banyak ditandai dengan kesan kayanya cahaya matahari atau oleh jenis tumbuhan yang khas flora tropis semuanya terungkapkan lewat kemampuan pribadinya yang juga telah mempunyai ciri-ciri yang khas.

Kiranya ciri-ciri tersebut masih atau tetap dapat terus diketemukan dengan ketelitian memilih dan peka menangkap tanda-tanda yang dipancarkan oleh lingkungan dan masyarakatnya meskipun kita terus berkembang dan maju.

Ciri-ciri kebudayaan lama atau tradisional yang tetap hidup dalam mengikuti gejolak jaman modern sekarang masih begitu kuat dan banyak ragamnya, sehingga kita tidak perlu merasa khawatir kekeringan obyek pelukisan yang akan memberikan citra yang kuat sebagai identitas yang Ingin kita tampilkan sepanjang waktu tetapi semuanya itu tentu saja tergantung bagaimana kita sendiri mengembangkan ciri-ciri khas lingkungan kita

Sedangkan pada pengucapan lukisan-lukisan jenis yang kedua pada umumnya berkembang dimana masyarakat sekitarnya masih begitu kuat standar oleh alam budaya tradisional misalnya saja d daerah Yogyakarta Dengan masih banyaknya peninggalan peninggalan lama atau tradisional yang juga mempunyai akan khas yang kuat maka mau tak mau kekuatan yang mendukung corak tradisional tersebut mempengaruhi karya karya seni rupa modem kita.

Memang tidak begitu banyak pelukis pelukis kita yang melukis dengan gaya jenis kedua ini sepertinya kurang ada keakraban atau daya tarik atau memang tidak cocok lagi alam tersebut, atau seperti ada perasaan khawatir bahwa karya karyanya akan dikatakan berbau kemenyan dan tidak sesuai dengan abad modern sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun