Mohon tunggu...
Ipan Yefta
Ipan Yefta Mohon Tunggu... -

Simple ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PERMINTAAN "ADAM"

28 Agustus 2010   08:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:38 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Namamu siapa?”

“Adam.”

“Oh, Adam. Namaku Bagas. Salam kenal, engg, Adam.”

“Yap, mohon bantuannya.”

“Oke, pastilah. Kau kan anak baru.”

Seorang wanita tua tampak dari luar kelas, dia mengenakan baju layaknya seorang guru. Dan kedua mata wanita tua itu memperhatikan keberadaan Adam. Sebelumnya, dia sama sekali tidak pernah mengajar anak laki-laki itu, seingatnya. Alhasil, Adam dipanggil untuk maju ke depan kelas. Di depan kelas itu, Adam sendiri merasa grogi. Dan saat anak itu selesai memperkenalkan diirnya, pelajaran pun dimulai. Saat itu sedang mempelajari pelajaran biologi. Mengenai penyakit yang berkaitan dengan darah kita. Entah mengapa, di saat seperti ini, jantungnya terasa sakit sekali, begitu pula dengan punggungnya.

Dag.

“Jadi, anak-anak, Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid,” jelas Bu Ani, seraya menuliskan apa yang diucapkannya di papan tulis hitam tersebut. Adam pun mulai mencatat dengan serius di dalam buku catatannya.

Dig.

“Kenapa bisa tentang kanker darah, sih?” gerutunya pada diri sendiri.

“Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi,” jelas Bu Ani lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun