Mohon tunggu...
Intan PermataWinarni
Intan PermataWinarni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muda berkarya

kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan lewat usaha dan kegigihan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengintip Perbedaan Teknik Pemerahan Susu Sapi

29 Desember 2021   22:22 Diperbarui: 11 Januari 2022   10:30 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peternakan merupakan salah satu sektor di bidang pertanian yang sangat perlu untuk dikembangkan lebih luas lagi untuk memenuhi kebutuhan protein dan hewani masyarakat Indonesia dan dunia. Permintaan akan susu semakin hari semakin meningkat dengan bertambahnya angka pertumbuhan penduduk pada setiap tahunnya. Peningkatan perekonomian serta kesadaran akan pentingnya untuk mengkonsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi tubuh manusia. Usaha peternakan sapi perah sangat bagus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan susu yang mengandung protein yang baik untuk kesehatan dan tubuh manusia.

Salah satu hewan ternak penghasil susu yang banyak diolah adalah sapi perah. Sapi perah atau sapi Friesian Holstein (FH) merupakan salah satu trah sapi perah yang sekarang dikenal sebagai sapi yang terbanyak memproduksi susu di peternakan susu. Sapi ini berasal dari Negara Eropa, Friesian Holstein (FH) dikembangbiakkan di daerah yang sekarang menjadi Provinsi Holland Utara dan Friesland, Belanda. Sapi Holstein berukuran besar dengan totol-totol warna hitam dan putih di sekujur tubuhnya. Nah Sahabat Moo, sapi Friesian Holstein (FH) di daerah asalnya Holland Utara dan Friesland, Belanda sapi bisa menghasilkan susu sebanyak 7.245 kg per masa laktasinya. Sedangkan di Indonesia sapi jenis Friesian Holstein (FH) ini dapat menghasilkan susu 20 liter/hari, tetapi rata-rata produksi 10 liter/hari atau 3.050 kg per tahun susu dalam 1 kali masa laktasi.

Nah Sahabat Moo, sebelum kita membahas tentang perbedaan teknik pemerahan susu sapi pada sapi perah, kita intip dulu yuk tentang jenis-jenis sapi perah yang dibudidayakan di dunia dan di Indonesia. Di Indonesia Sebagian besar pekerjaan masyarakatnya adalah sebagai petani, salah satunya sebagai peternak sapi. Nah Sahabat Moo: Apa saja sih, jenis-jenis sapi perah yang ada di Indonesia dan di dunia? Ternyata Sahabat Moo, terdapat bermacam-macam jenis sapi perah yang dipelihara dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia dan dunia yaitu sebagai berikut:

1. Sapi Friesian Holstein (FH).

Salah satu jenis sapi perah yang ada di Indonesia yaitu jenis sapi Friesian Holstein (FH). Friesian Holstein merupakan salah satu ras sapi yang memiliki keunggulan genetik untuk bisa memproduksi susu dengan potensi dalam satu hari sebanyak 25-60 liter susu per ekor. Sapi Friesian Holstein berasal dari Eropa tepatnya di daerah Friesland, North Holland, Belanda, sapi FH memiliki bobot sapi jantannya mencapai 1 ton sedangkan sapi betinanya bisa mencapai 625 kg. Pengembangan usaha sapi perah merupakan suatu keadaan mengenai peluang potensial yang disertai dukungan berbagai aspek sumber daya yang dimiliki peternak sapi perah. Produksi susu sapi FH di daerah asalnya bisa mencapai 7.245 kg per masa laktasi, sedangkan di Indonesia 4.500-5.500 liter per masa laktasi atau setara dengan 10 liter susu per ekor per hari.

2. Sapi Jersey.

Sapi Jersey ini berasal dari pulau Jersey yang terletak di selat antara Inggris dan Perancis. Sapi Jersey memiliki warna tubuh yang beragam, mulai dari hitam, merah tua, coklat kekuningan terkadang dibagian tertentu ada warna putih, tanduk sapi ini lebih panjang dari sapi FH dan mengarah keatas. Jenis sapi perah ini memiliki bobot mencapai 625 kg untuk pejantan dan 425 kg untuk yang betina, sedangkan produktivitas susunya mencapai 2.500 liter per masa laktasi.

3. Sapi Guernsey.

Sapi Guernsey ini berasal dari pulau Guernsey, Inggris Selatan. Sapi ini dikembangbiakkan dari sapi liar Bos Typicus Longifrons. Sapi ini memiliki warna kulit coklat kekuningan mendekati merah bercampur dengan putih. Tanduk sapi ini memiliki ukuran sedang, dengan arah tanduknya agak condong atau lurus ke depan. Bobot sapi jantan bisa mencapai 700 kg dan sapi betina 475 kg, produksi susunya mencapai 2.750 liter per masa laktasi.

4. Sapi Brown Swiss.

Sapi ini berasal dari di Negara Swiss, dengan memiliki warna tubuh sapi agak keabu-abuan mendekati warna coklat. Sapi Brown Swiss memiliki badan cukup besar, sapi jantan bisa mencapai 900 kg dan sapi betina 600 kg. Dan produktivitas susu sapi ini mencapai 3.000 kg per tahun pada masa laktasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun