Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Narasi Kecil tentang Pengungsi yang Lari Menyelamatkan Diri

20 Maret 2022   02:43 Diperbarui: 22 Maret 2022   00:29 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang Narasi pengungsi yang lari menyelamatkan diri | Dokumentasi pribadi oleh Ino

Itulah alasannya mengapa banyak orang mengangkat tulisan stop war.

3. Mengenal pengungsi

Tidak terbayangkan bahwa di zaman ini, kata pengungsi (Flüchtlinge) masih disebut juga. Kata Flüchtlinge pertama terdengar ketika 3 pengungsi dari Suriah tinggal bersama kami selama 2 tahun. 

Saat itu baru mengerti betapa kemanusiaan itu jauh lebih penting daripada melihat latar belakang agama seseorang. Menolong orang lain bukan karena agamanya, tetapi karena solidaritas kemanusiaan.

Saya menolong orang lain bukan karena dia sealiran, tetapi karena dia manusia. Dia adalah saudara dan juga saudari saya. 

Kisah empat tahun lalu dan kisah baru-baru ini telah menjadi basis dari apa artinya persaudaraan universal itu sendiri. 

Menjadi saudara bagi orang lain, tidak lebih dari memberi makan, minum, penginapan dan waktu untuk berbicara dengan mereka. Tentu bukan tentang identitas dan saat interogasi untuk memperoleh data sejelas mungkin.

Pengungsi punya cerita sendiri. Mereka punya cerita bagaimana berusaha menyelamatkan diri. Bagaimana mereka berjuang hidup dari kebaikan orang lain.

Bagaimana berterima kasih pada mereka yang tulus hati memberi hati dan segalanya. Mengenal pengungsi ternyata perlu lebih dari opini.

4. Narasi peduli

Narasi ini adalah narasi peduli pada kemanusiaan dan bukan narasi tentang keberpihakan secara politis. Bukan soal untung dan rugi, benar dan salah, tetapi bahwa perang sudah punya dampak nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun