1. Rasa aman
Semua orang ingin memiliki rasa aman dalam hidupnya. Hidup tanpa rasa aman adalah hidup yang tidak enak. Ya, bisa juga dikatakan hidup tanpa rasa aman, sama dengan hidup yang penuh kegelisahan.
Rasa aman itu baru dirasakan begitu penting ketika ada sesuatu yang menjadi pegangan dan jaminan rasa aman itu hilang. Kunci adalah jaminan rasa aman.Â
Kehilangan kunci sama dengan kehilangan rasa aman. Tentu siapa saja pernah mengalami kehilangan rasa aman, meskipun dalam kasus yang berbeda.Â
Kebutuhan rasa aman dalam diri manusia itu ternyata sangat tinggi, tidak heran kalau setiap akun media sosial selalu dilengkapi dengan kata kunci dan kode konfirmasi. Kata kunci atau password dan kode konfirmasi itu merupakan jaminan rasa aman bagi pemiliknya.
Kehilangan kunci itu sama dengan membiarkan selamanya terbuka atau membiarkan terus tertutup. Nah, keadaan seperti itu tentu bukan keadaan ideal. Paling bagus kalau seandainya, kapan dibuka dan kapan ditutup selalu ditentukan oleh pemiliknya sendiri.
2. Menepis rasa curiga
Kehilangan jaminan rasa aman telah menjadi saat untuk mengenal seberapa besar ruang gelisah dan cemas dalam diri. Sebagai manusia tentu semua orang punya kecemasan dan rasa curiga. Namun, rasa cemas dan curiga yang saya alami itu terasa sudah keterlaluan.
Saya bisa-bisanya berprasangka buruk sekali terkait kehadiran seorang tamu. Tamu orang baru dalam rumah menjadi alasan kecemasan yang tidak teratur.Â
Nah, bagaimana caranya untuk berdamai kembali dengan tamu dan prasangka buruk saya? Cara untuk menepis kecemasan itu adalah dengan mengajak tamu bercerita tentang pengalaman kehilangan kunci.Â
Pembicaraan yang akrab dengan seorang tamu atau orang baru sama dengan cara membuat kunci pengaman lainnya. Ya, "semakin kamu saling percaya, maka semakin kecil ruang kecurigaan dan kecemasan itu."