Kurang konsentrasi pikiran sebenarnya bukan pertama-tama oleh karena faktor usia, tetapi lebih-lebih karena pola makan, waktu istirahat yang tidak cukup dan karena pernafasan yang tidak benar. Memiliki konsentrasi itu sangat penting dan oleh karena itu, orang hanya perlu mempertimbangkan faktor makanan yang sehat, waktu tidur yang cukup, minum air secukupnya sekurang-kurangnya 1, 5 liter sehari dan punya kebiasaan bernafas yang sehat.
Bukan tidak mungkin bahwasannya setiap orang dalam sehari mengalami banyak hal, punya banyak program dan segala macam kesibukan baik direncanakan, maupun yang datang tiba-tiba. Bagaimana bisa tetap fokus pada apa hal-hal yang direncanakannya?Â
Poin yang bagi saya penting diketahui adalah cara mengatasinya melalui minum air secukupnya, dan pernafasan yang benar. Kebiasaan kecil yang pernah saya lakukan adalah pada saat benar-benar lelah, saya mengambil waktu untuk beberapa kali menarik nafas panjang dan menghembusnya dengan pelan beberapa kali, lalu memejamkan mata untuk mengikuti sinyal dari tubuh supaya sejenak istirahat.
Pada saat-saat seperti itu umumnya saya rasakan sekalipun cuma 10 menit, tetapi pulas dan segar, terasa seperti energi tubuh itu dikembalikan. Apalagi setelahnya minum segelas air putih segar. Ya, mirip seperti pada komputer saat refresh, kecepatan loading komputer menjadi berubah setelah melalui proses refresh itu.
Demikian kisah kecil tentang kehilangan kunci yang telah membawa saya kepada pintu pemahaman diri terkait fenomena lupa. Lupa adalah bagian dari cerita hidup manusia. Melupakan hal yang berkaitan dengan jaminan keamanan merupakan hal yang tidak enak; seseorang bisa terbawa ragam emosi jiwa: gelisah, cemas hingga curiga dan prasangka yang bukan-bukan.Â
Kisah kehilangan kunci mengingatkan kembali tentang pentingnya 4 hal yang disoroti dalam tulisan ini: rasa aman, menepis curiga, menepis penghakiman dari diri sendiri, perkara konsentrasi dan cara memperoleh konsentrasi. Ya, sebuah kisah sederhana yang nyata dalam kenyataan sehari-hari tentang pentingnya konsentrasi dan menata pikiran sendiri.
Salam berbagi, ino, 15.02.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H