Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilakukan dengan berpedoman pada nilai, prinsip, atau kriteria ilmiah. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih penting daripada hasil pembelajaran.
Dalam menerapkan pendekatan saintifik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu materi atau substansi pembelajaran. itu sebenarnya harus didasarkan pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan secara logis Penjelasan guru-siswa, reaksi siswa, dan interaksi pedagogis
Guru-siswa harus bebas dari prasangka langsung, penalaran subyektif, atau argumen yang menyimpang dari alur penalaran logis atau penalaran tertentu. ; bukan hanya dugaan, fantasi, legenda atau dongeng. Dorong dan inspirasi siswa untuk menggunakan pemikiran kritis, analitis, dan tepat untuk mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan menerapkan konten atau materi pembelajaran.
Pendekatan ini ditandai dengan munculnya dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, konfirmasi dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus didasarkan pada nilai, prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran harus menghindari kualitas atau nilai non-ilmiah, termasuk intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal-usul pemikiran kritis. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dapat dimulai dari tahap awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir.
Komponen penting dalam penggunaan pengajaran pendekatan ilmiah (Mc Collum : 2009), yaitu menyajikan konten pembelajaran yang meningkatkan rasa ingin tahu (mendorong rasa ingin tahu), meningkatkan observasi (mendorong observasi), melakukan analisis (mendesak analisis), dan mengkomunikasikan (membutuhkan komunikasi).
Â
Â
Â
Â
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN