Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Purnama di Hati Helena

2 Februari 2021   11:30 Diperbarui: 2 Februari 2021   11:43 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Purnama di Hati Helena /Foto: Janrye via Pixabay

"Aku mengira, tak ada gunanya menonton pentas anak tunanetra. Ternyata, aku bisa bertemu kamu. Ajaib," ucap Janus.

Tangan Janus berusaha menggenggam jemari Helena, dan ia berkata, "oh ya, aku menyesal soal Raka. Dan aku memaafkannya."

"Oh, begitu," ucap Helena, seraya menepis tangan Janus.

"Aku dengar, kamu banyak menghabiskan waktu di panti? sebutkan nominal, biar aku penuhi fasilitas panti," ucap Janus menawarkan bantuan.

"Untuk apa?" Jawab Helena, singkat.

"Untukmu, Helena," ujar Janus, penuh percaya diri.

"Kamu masih sendiri, aku ada untukmu. Ini takdir," lanjutnya.

"Kamu butuh minum obat, Janus," seru Helena. 

Helena meninggalkan Janus yang kebingungan, padahal menu belum dipesan. Raut wajahnya tak begitu senang, ia berjalan terburu-buru. 

Namun, langkahnya terhenti. Helena melihat Chandra terpaku di meja luar restoran. Ia sadar, Chandra memperhatikan dia dan Janus sejak tadi.

"Chandra, boleh aku bicara," sapa Helena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun