Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Purnama di Hati Helena

2 Februari 2021   11:30 Diperbarui: 2 Februari 2021   11:43 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Purnama di Hati Helena /Foto: Janrye via Pixabay

"Pulang, Ibu Monika. Sekarang panti adalah rumahku," jawab Helena.

Helena terbaring di ranjangnya, dengan tatapan kosong ke atas langit-langit. Jemari Helena, meraih buku harian Raka di balik bantal. 

Sambil menatap buku harian Raka, air mata mengalir sendu membasahi pipi. Helena berkata dalam hati.

Raka, aku harus bagaimana. Lelaki yang kuharap berjuang untukku, menyerah. Janus, aku bertemu dengannya. Aku mengingat jelas, tinjumu pada Janus waktu itu. Saat dia berusaha menggodaku. Dan saat ini, aku berharap melihatnya kembali.

Malam ini tak ada bulan, Raka. Purnama masih lama, dan aku tak henti mengenang dirimu.

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.


Indra Rahadian

01/02/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun