Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kasih Tak Sampai, Kala Rembulan Becermin

7 Desember 2020   20:13 Diperbarui: 7 Desember 2020   23:16 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay

"Huh, kerja sepuluh tahun di Jakarta hasilnya cuma tumpukan hutang kartu kredit," keluhku sambil menyeduh kopi tubruk.

Aku berpikir untuk pulang kampung saja, mengurus kebun karet milik keluarga yang meskipun cuma satu setengah hektar, tapi toh cukup untuk hidup.

Cukupkah? Harga karet sudah lama terjungkal sejak tahun 2017 dan kawan-kawan, termasuk bapak di kampung pun sudah mulai beralih menjadi buruh di pertambangan pasir.

"Alfi, Alfian!" Seseorang meneriakkan namaku dari balik pintu.

"Hei Tarno, masuk!" Pintaku, seraya membuka pintu lebar-lebar.

"Duduklah, sebentar ku seduhkan kopi," ucapku.

Tarno adalah mantan nasabah yang hampir merenggut nyawaku dua tahun lalu, saat itu ia sangat marah karena klaim asuransi bengkelnya tidak kunjung cair dengan berbagai macam alasan dari kantorku.

Dan jika bukan karena kami kawan satu sekolah, saat sama-sama menempuh pendidikan menengah atas di Tulang Bawang dahulu, mungkin saat ini aku sudah almarhum.

"Ada apa, tumben kemari?" Tanyaku.

"Aku mau kasih kabar baik, Alfian," jawabnya.

"Alhamdulillah, apa itu?" Kembali aku bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun