Mohon tunggu...
Debu Semesta
Debu Semesta Mohon Tunggu... Penulis - We are dust of universe, aren't we?

Mencari radar. Find me on instagram @debusemesta__

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Ingin Mati"

13 Januari 2021   19:41 Diperbarui: 13 Januari 2021   19:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Hei, nak." panggil Kakek Tua.

"i-iya,kek. Ada apa?" suara takut bocah kecil yang melewati gubuk si Kakek Tua.

Bocah itu langsung lari ketakutan melihat si Kakek Tua yang barusan memanggilnya.

"Malih, mau kemana kau?" teriak Kakek Tua di pinggir jalan.

Malih tidak menjawab, ia terus saja berjalan.

"Ustad, mau kemana kau?" tanya si Kakek Tua (lagi).

Si Kakek Tua geram, tak ada satupun orang yang meliriknya.

"Pak Ustad, cepat ke sini!" teriak Malih. Pak Ustad langsung bergegas menghampiri Malih yang berada di luar halaman gubuk Kakek Tua. Mereka langsung memasukinya.

"Innalillahi, Ahmad sudah tiada, Malih," ucap Pak Ustad.

"Segera umumkan kepada warga kampung, Malih!" lanjutnya.

Diumumkan oleh Malih sebagai RT kampung Sanaga, bahwa Kakek Tua yang hidup sendirian itu telah meninggal dunia. Semua warga kampung Sanaga langsung melayat dan berdoa, ke rumah panggung yang sudah menjadi gubuk, peninggalan Kakek Tua satu-satunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun