Mohon tunggu...
Debu Semesta
Debu Semesta Mohon Tunggu... Penulis - We are dust of universe, aren't we?

Mencari radar. Find me on instagram @debusemesta__

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Ingin Mati"

13 Januari 2021   19:41 Diperbarui: 13 Januari 2021   19:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah tiga kali Pak Ustad mengucapkan salam tapi tidak dijawab oleh Kakek Tua. Pak Ustad langsung masuk ke gubuknya Kakek Tua. Ternyata Kakek Tua sedang menangis entah kenapa sebabnya.

"Kenapa kau ini?" tanya Pak Ustad.

"Aku ingin mati saja, Ustad," jawab Kakek Tua lemah.

Pak Ustad mengusap air mata Kakek Tua sambil membaringkannya di ranjang, sepertinya Kakek Tua sedang tidak enak badan.

"Bicaralah, kau ini kenapa?" tanya pak Ustad sekali lagi.

"Aku kangen isteriku, Ustad," Kakek Tua bicara, setelah itu sesenggukan menangis lagi.

"Doakan saja dia, Insya Allah kangenmu terbayarkan,"

"Aku akan panggil Malih untuk menjagamu." Lanjut pak Ustad.

Kakek Tua rapuh sekali kali ini, padahal dulu ia seorang yang kuat, sering naik turun bukit, keluar masuk hutan.

Malih langsung datang menghampiri Kakek Tua dan akan menjaganya selama beberapa hari.

"Malih, kalau aku sudah mati aku ingin dikuburkan di dekat kuburan isteriku, Malih," ujar Kakek Tua, matanya begitu lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun