Sudah tiga kali Pak Ustad mengucapkan salam tapi tidak dijawab oleh Kakek Tua. Pak Ustad langsung masuk ke gubuknya Kakek Tua. Ternyata Kakek Tua sedang menangis entah kenapa sebabnya.
"Kenapa kau ini?" tanya Pak Ustad.
"Aku ingin mati saja, Ustad," jawab Kakek Tua lemah.
Pak Ustad mengusap air mata Kakek Tua sambil membaringkannya di ranjang, sepertinya Kakek Tua sedang tidak enak badan.
"Bicaralah, kau ini kenapa?" tanya pak Ustad sekali lagi.
"Aku kangen isteriku, Ustad," Kakek Tua bicara, setelah itu sesenggukan menangis lagi.
"Doakan saja dia, Insya Allah kangenmu terbayarkan,"
"Aku akan panggil Malih untuk menjagamu." Lanjut pak Ustad.
Kakek Tua rapuh sekali kali ini, padahal dulu ia seorang yang kuat, sering naik turun bukit, keluar masuk hutan.
Malih langsung datang menghampiri Kakek Tua dan akan menjaganya selama beberapa hari.
"Malih, kalau aku sudah mati aku ingin dikuburkan di dekat kuburan isteriku, Malih," ujar Kakek Tua, matanya begitu lemah.