"Kamuu...," Ratri sedikit menggeram.
"Tenang. Sudah biasa. Kamu nggak usah mengucapkan terima kasih sama aku," jawab Gunawan kepedean.
"Terima kasih gundulmu! Kau sudah menggagalkan kans dapat suami bule dengan tingkahmu tadi," bisik Ratri tajam.
"Kau mau punya suami bule?"
"Ya siapa tahu cocok. Siapa tahu jodohku orang bule," cebik Ratri, "lagi pula ngapain kamu ke sini. Tuh puluhan kursi masih kosong," tunjuk Ratri ke sekelilingnya.
"Ah. Malas aku memulai perbincangan dengan orang yang tak kukenal. Makanya aku tadi langsung cari kamu. Ternyata memang di sini."
Pesanan roti bakar Ratri datang. Gunawan meminta daftar menu ke pelayan.
"Kau tidak mau pesan apa-apa lagi?" tanya Gunawan menunjuk roti Ratri.
Ratri menggeleng, "aku kenyang."
"Ayolah pesan lagi. Nanti aku yang bayar."
Ratri kaget. Masak iya si menjengkelkan ini mau nraktir dirinya?