Mohon tunggu...
Indah Anggoro
Indah Anggoro Mohon Tunggu... -

drink coffee and get inspiration ...\r\n\r\nwww.vanilaindah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dinding

7 Mei 2012   01:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:37 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan diluar sangat deras, petir pun tak kunjung henti menggelegar. Annisa dan uminya terlihat cemas menunggu abi di ruang tengah. Abi belum pulang dari kantor, padahal ini sudah jam 8 malam. Akhir-akhir ini abi memang sering bercerita kalau dia sedang banyak masalah di kantor. Abi sudah berulang kali mengadu pada mereka tentang keinginannya untuk resign dari kantor. Berkali-kali umi menguatkan abi. Namun, pada akhirnya abilah yang memutuskan semuanya.

Umi Annisa tersenyum saat terdengar suara mobil mengarah ke rumah. Itu artinya abi Annisa sudah pulang. Umi Annisa langsung menghampiri abi yang baru turun dari mobil dan membawakan tas kerja abi.

"Abi, kenapa baru pulang?"

"Iya, mi. Abi capek sekali." Keluh Abi.

Wajah Abi terlihat muram, tidak seperti biasanya. Melihat raut wajah abinya, Annisa merasakan sesuatu yang tidak enak.

Saat makan malam berlangsung, abi tiba-tiba menghentikan makannya. Umi merasa merasa janggal dengan sikap abi.

"Abi kenapa?"

"Abi sudah memutuskan, mi."

"Memutuskan apa, bi?" Tanya Annisa. Annisa menatap abinya dengan sangat serius.

"Abi sudah memutuskan untuk resign dari kantor."

"Terus kita semua gimana, bi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun